Pasutri di Musi Banyuasin Bunuh Anak Kandung Gara-Gara BAB Sembarangan
Merdeka.com - Pasangan suami istri, Aan Aprizal (33) dan Samsidar (21) ditangkap polisi setelah membunuh anak kandungnya sendiri inisial AP (11). Pemicunya hanya karena korban yang menderita autis sering buang air besar (BAB) sembarangan.
Pembunuhan dilakukan dengan cara pemukulan menggunakan gayung dan selang air. Peristiwa itu terjadi di kediaman mereka di Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (24/11) malam.
Bocah laki-laki itu ditinggalkan begitu saja di rumah dalam keadaan kritis, sementara kedua pelaku kabur. Warga kompak membawa korban ke puskesmas namun nyawanya tidak dapat tertolong.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa keluarga APD mencabut laporan polisi? 'Sehingga saya menghargai orang tua pelaku, sedangkan alasan kita untuk mencabut laporan polisi, karena tersulut emosi membuat laporan ke polisi melihat anak yang merintih kesakitan di rumah sakit,' jelasnya.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Dari pemeriksaan medis, korban banyak mengalami luka memar, terutama di bagian punggung, akibat pukulan dari kedua orangtuanya. Dua jam kemudian, kedua pelaku diamankan polisi di rumah orangtuanya.
Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Peluppesy mengungkapkan, korban tewas akibat dipukuli oleh kedua tersangka. Motifnya lantaran korban sering BAB sembarangan yang membuat keluarga malu.
"Korban dipukuli pakai selang air dan gayung. Kedua tersangka malu karena korban sering BAB sembarangan, padahal korban menderita autis," ungkap Alamsyah, Jumat (26/11).
Kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan penyidik untuk kelengkapan berkas. Pihaknya menjerat keduanya dengan Pasal 80 ayat (3) juncto Pasal 76C Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak diperbarui dengan UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu) Nomor 1 Tahun 2016 juncto Pasal 44 ayat (3) UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP.
"Ancaman hukumannya minimal 15 tahun penjara," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka dijerat dengan ancaman penjara paling lama 20 tahun
Baca SelengkapnyaSaat menikah, pelaku ternyata tengah hamil empat bulan. Mereka malu hamil di luar nikah.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaPeristiwa ayah banting anak hingga tewas itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKarena sering dibully dan dilontarkan kata-kata kasar yang bikin kedua tersangka tersinggung.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya