Pasutri Penjual Nasi Pecel di Banda Aceh Tewas Dibacok Anak Buah
Merdeka.com - Pasangan suami istri (Pasutri) pemilik warung nasi pecel meregang nyawa dibunuh karyawannya berinisial IS (21). Korban bernama Muhammad Nasir (50) dan istrinya Roslinda (45) dibunuh di rumahnya sekaligus tempat usaha di Jalan T Iskandar, So Ilie, Desa Lamreh, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.
Peristiwa berdarah itu terjadi Selasa (26/2) dini hari. Pelaku masuk ke kamar korban dengan cara mencongkel pintu secara paksa. Setelah berada dalam kamar, pelaku langsung berhadapan dengan kedua korban dan langsung membunuh secara membabi-buta.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto mengatakan, pertama kali pelaku membunuh Muhammad Nasir dengan cara membacok di dada. Korban sempat melakukan perlawanan dengan cara bergumul, hingga akhirnya korban terkena bacok di dada dengan parang dan pisau yang dibawa pelaku.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
"Lalu melihat ada istrinya, pelaku kembali membunuh Roslinda dengan parang dan pisau," kata Trisno, di Mapolresta Banda Aceh.
Dia melanjutkan, menantu korban, Dani mendengar ada keributan di kamar mertuanya. Dia langsung menuju kamar korban dan melihat kedua mertuanya sudah tergeletak bersimbah darah.
Muhammad Nasir ditemukan dalam kondisi telungkup dan Roslinda tergeletak di lantai.
"Dani sempat merebut parang dari tangan pelaku, pelaku sempat bilang, bukan saya bang, terus pelaku melarikan diri," kata dia.
Menantu korban langsung mencari pertolongan dari tetangga. Lalu kedua korban dibawa ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan nyawa kedua korban tak bisa diselamatkan.
Menurut Trisno, setelah mendapatkan laporan ada pembunuhan Satreskrim beserta Polsek Ulee Kareng langsung bergerak dan melakukan pengejaran. Tak membutuhkan waktu lama, petugas meringkus pelaku di depan Bengkel Promotor Jalan T Nyak Makam, Gampong Doy, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.
"Dia hendak melarikan diri ke gampongnya di Jeunip. Kita hanya butuh waktu 30 menit setelah dilaporkan kita tangkap pelaku," tukasnya.
Adapun motif pembunuhan karena pelaku sakit hati sering dimarahi sama korban. Sehingga ia nekat melakukan perbuatan pembunuhan berencana ini.
"Ini sudah direncanakan, pelaku sudah merencanakan pembunuhan. Motifnya karena sakit hati," kata Trisno.
Pelaku diancam dengan pasal 340 Jo pasal 338 KHUP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. Menurut Trisno, perbuatan pelaku memenuhi unsur berencana, karena ditemukan alat bukti yang sudah disiapkan untuk membunuh korban.
Sementara itu, pelaku berinisial IS mengaku membunuh korban karena selalu dimarahi. Rencananya yang hendak dibunuh hanya Muhammad Nasir. Selama ini saat hendak diminta uang selalu tak diberikan, alasannya setelah cat rumah selesai.
"Karena selalu marahi saya. Waktu minta uang selalu dibilang siap cat rumah, karena saya minta pulang dan enggak dikasih pulang," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku dan korban kerap cekcok kendati baru sepekan menikah.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah menggali motif FA tega menghabisi nyawa istrinya
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaDiduga keduanya menjadi korban perampokan dan dibunuh oleh cucu tiri nya
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat melarikan diri ke Aceh, namun upaya tersebut diketahui aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSetelah dilaksanakan olah TKP dan pengecekan, ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban A.A.KNS dan A.A.SA yang berakibat fatal.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca Selengkapnya