PB IBI: 67 Bidan Meninggal karena Covid-19
Merdeka.com - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi, mengungkapkan 67 bidan di Indonesia meninggal karena Covid-19 selama pandemi. Angka ini meningkat dari data kemarin yang masih 64 orang.
"Hari ini sudah menjadi 67 (bidan meninggal karena Covid-19)," katanya, Selasa (5/1).
Emi menyebut, total 3.592 bidan positif terinfeksi Covid-19 pada 4 Januari 2021. 1.056 Di antaranya tengah menjalani isolasi mandiri dan 374 dirawat di rumah sakit.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
"Cuma kami mendapatkan informasi mereka (bidan yang dirawat di rumah sakit) tidak mendapatkan tempat," sambungnya.
Sementara itu, tercatat ada 1.086 bidan berstatus suspek dan 2 probable. Menurut Emi, mayoritas bidan yang terpapar Covid-19 bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas dan klinik bukan rumah sakit.
Karena itu, dia meminta pemerintah memberikan perhatian dan perlindungan kepada para bidan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Dia mengingatkan, tenaga kesehatan yang rentan tertular Covid-19 bukan hanya di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Nah barangkali kemarin fokus kita tertuju ke rumah sakit bagaimana memenuhi semua sarana dan prasarana untuk memproteksi, saya rasa perhatian ke puskesmas sama besar semestinya," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaRinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaData Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya