PBNU: Tidak perlu ada mobilisasi masyarakat untuk mengamankan TPS
Merdeka.com - Menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, PBNU bersama delapan organisasi keagamaan menyerukan pesan damai menjelang masa pencalonan pada Rabu (19/4) mendatang.
Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, Pilkada putaran kedua nanti harus berjalan dengan damai dan tidak ada intimidasi dari pihak luar.
"Kami ingatkan kepada warga Jakarta untuk memilih pasangan calon sesuai hati nurani masing-masing, jangan ada intimidasi atau paksaan dari pihak luar untuk memilih satu pasangan calon saja," kata Said Aqil kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
Dia pun meminta kepada warga NU untuk tetap kondusif dan menjaga keamanan Pilkada putaran kedua mendatang yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.
"Mari kita semua menjaga dan menjamin masa tenang yang sedang berlangsung untuk menghindari berbagai bentuk intimidasi serta politisasi agama," kata dia.
Menurut dia, mobilisasi masyarakat menjelang 19 April mendatang yang beberapa hari belakangan ini menjadi isu perlu dihindarkan. "Tidak perlu lah ada mobilisasi masyarakat seperti itu untuk mengamankan setiap TPS. Kan sudah ada pihak keamanan yang menjaga, saya sudah memercayakan itu," tukasnya.
Ia juga menjelaskan pihak keamanan yang menjaga TPS sudah cukup aman. "Kan sudah ada dari Bawaslu, saksi dari kedua pasangan calon, TNI dan Polri juga dikerahkan untuk mengamankan TPS di Jakarta nanti saya percaya keamanan akan kondusif," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Norma NU sebagai organisasi dan lembaga pun tegas tidak mengizinkan sikap memberikan dukungan
Baca SelengkapnyaAria Bima masih meyakini dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait netralitas ASN, TNI dan Polri
Baca SelengkapnyaPDIP menyinggung Pilpres 2024. Saat itu, kata PDIP, aparat bekerja untuk calon tertentu.
Baca SelengkapnyaAnggota Polri agar tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Jangan main-main dengan netralitas, karena ini harga mati.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak dikumpulkan, termasuk bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
Baca SelengkapnyaKapolres Inhil AKBP Budi Setiawan mengingatkan kepada semua pihak bahwa Pilkada bukan kompetisi, melainkan kontestasi.
Baca SelengkapnyaAboe ingin tidak ada pihak yang menyalahgunakan kekuasaan di tengah menghangatnya intensitas politik jelang Pemilu.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU tidak melihat adanya potensi-potensi masalah yang berarti selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini waktu pelaksanaan pencoblosan Pilkada tinggal lima hari lagi.
Baca SelengkapnyaMereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini
Baca SelengkapnyaPBNU sebagai organisasi umam keagamaan terbesar tidak pernah melakukan klaim atas keberpihakan.
Baca Selengkapnya