PDIP Usul Teks Pancasila Wajib Dibacakan di Acara Kampus
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengusulkan teks Pancasila wajib dibacakan di acara resmi di kampus-kampus. Hasto menuturkan, Pancasila bukan sekadar way of life, tetapi konsepsi kepemimpinan Indonesia bagi dunia.
"Maka perguruan tinggi seharusnya wajib membacakan teks Pancasila pada tiap acara resmi, agar spirit Pancasila yang mengandung cita-cita kemerdekaan dan sekaligus menjawab suatu tata dunia baru pasca perang dunia kedua betul-betul dapat kita rasakan," kata Hasto saat memberikan kuliah umum yang digelar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (2/2).
Hasto menuturkan, Pancasila dan Pola Pembangunan Semesta Berencana yang dibuat di zaman Soekarno sejalan dengan konsep ekonomi hijau dan biru. Menurutnya, saatnya perguruan tinggi berperan besar.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang mengusulkan konsep Pancasila? Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Bung Karno (Soekarno), Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pancasila akhirnya dapat disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang tersebut disetujui juga bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
-
Apa pengertian Pancasila? Pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang memiliki arti prinsip atau dasar. Maka dari itu, Pancasila dapat diterjemahkan sebagai lima prinsip atau lima dasar.
-
Bagaimana Pancasila digunakan untuk mengatur negara? Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih tepatnya, bentuk ringkasan yang ada pada ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-4. Yang mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.
Konsep itu sebagai respon eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan kapitalisme. Untuk mendorong eksploitasi alam dihentikan, diganti dengan pembangunan memperhatikan aspek sustainability, inklusif, melibatkan warga dan berkeadilan.
Kata dia, lahirnya Indonesia didorong perhatian yang sejenis. Bung Karno melihat sumber bahan baku ekstraktif yang dibawa ke luar negeri untuk kepentingan kapitalisme global.
Untuk itulah salah satunya melahirkan konsep Pancasila sebagai falsafah dasar Indonesia Merdeka. Pancasila mengandung nilai keadilan sosial, mengobarkan semangat kemanusiaan, yang sejalan dengan parameter ekonomi hijau dan biru.
"Tanpa nilai kemanusian takkan mungkin nilai pelestarian lingkungan akan tumbuh. Dalam perspektif itu, Pancasila sebagai falsafah juga menjawab tantangan green economy," kata Hasto.
Lebih lanjut, untuk mewujudkan konsep ekonomi berbasis Pancasila, Bung Karno memiliki strategi melalui politik tata ruang menetapkan koridor perekonomian strategis. Yang termuat dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana. Penguasaan teknologi atom pun sudah dirancang ketika itu.
Namun, saat zaman Orba konsep ekonomi tersebut didorong kepentingan kapitalisme yang dulu membantu melengserkan Bung Karno. Hasto mengatakan, saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo merancang kembali ekonomi yang terinspirasi Pola Pembangunan Semesta Berencana Bung Karno. Jokowi mengamanatkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dengan pembangunan infrastruktur masif di seluruh Indonesia.
Sementara, Hasto mengatakan, kampus memiliki peran untuk menopang hal tersebut melalui penguasaan iptek, riset dan inovasi membumi.
Hasto menjelaskan kenapa harus membumi. Ia menyampaikan kritik Megawati Soekarnoputri ketika ada seorang Perancis di Sleman menyewa lahan dan mengembangkan bambu nusantara dengan kultur jaringan. Padahal ilmu kultur jaringan sudah diajarkan di IPB saat Mega jadi mahasiswa.
Baginya, kata Hasto, kerap kali riset Indonesia tak melihat secara mendetail apa yang bisa dilakukan dengan potensi lokal untuk membawa kemajuan bagi rakyat.
"Kenapa itu tak dilakukan oleh kita? Maka inovasi harus dilakukan disertai spirit membangun berdikari, berdiri di atas kaki sendiri," ujar Hasto.
Hasto mengatakan, tolak ukur kemajuan kampus adalah seberapa besar kemampuan mendorong kemajuan bangsa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mendorong semangat berdikari.
"Albert Einstein mengatakan imagination is more important than knowledge. Maka mari kita berdaya imajinasi. Ekonomi hijau adalah jalan yang harus ditempuh, fokus yang harus didayagunakan untuk memaksimalkan potensi maritim kita. Jangan sampai laut kita hanya jadi keranjang sampah raksasa," pungkas Hasto.
Ketua DPP PDIP bidang kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri, yang juga jadi pembicara di acara itu menawarkan sejumlah rekomendasi untuk Unnes.
Yakni agar Unnes mendirikan sejumlah fakultas, jurusan, dan penguatan prodi. Diantaranya adalah Fakultas kelautan dengan jurusan teknik dan manajemen perkapalan, manajemen pelabuhan dan transportasi laut, coastal and ocean engineering, dan pariwisata bahari.
Lalu Prodi Teknik Informasi mesti diperkuat dengan hal seperti digitalisasi, Internet of Things, hingga Metaverse untuk aplikasi. Bukan hanya pada sistem rantai pasok, tetapi pada sistem produksi dan industri manufakturing.
Rokhmin juga mendorong penambahan program studi nano bioteknologi dan material baru di Fakultas Teknik.
"Tak lupa kampus harus melakukan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Semaksimal dan sebaik mungkin," tegas Rokhmin.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum pada setiap jenjang pendikan dan diatur dalam Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaSosialisasi dilakukan kepada para guru dan kepala sekolah pada satuan pendidikan di bawah Kemenag
Baca Selengkapnya70 Persen dari Pendidikan Pancasila muatannya yakni praktik
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaHasto Balas Prabowo: PDIP yang Paling Konsisten Jabarkan Pemikiran Bung Karno!
Baca SelengkapnyaLunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menegaskan, Pancasila haruslah dimasukkan dalam sanubari setiap orang di negeri ini
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca Selengkapnya'Namun kita harus terlebih dahulu mewujudkan nilai-nilai Pancasila di Indonesia'
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.
Baca Selengkapnya