Pegawai honorer tewas picu perusakan Mapolres Kepulauan Meranti
Merdeka.com - Kematian pegawai honorer Dispenda Kabupaten Kepulauan Meranti, Apri Adi Pratama (24) menyulut emosi 500-an warga. Mereka yang tak terima dengan kematian Apri, menggeruduk Rumah Sakit Umum Daerah kepulauan Meranti. Dari sana, massa bergerak ke Mapolres Kepulauan Meranti. Warga yang emosi, melempari kantor polisi menggunakan batu dan kayu. Akibatnya, kaca Mapolres pecah berserakan.
"Kedua kubu sempat terlibat aksi dorong-dorongan di depan gerbang Mapolres Kepulauan Meranti. Juga warga ada yang melempar batu, kayu dan benda lainnya. Kaca kantor Polres meranti banyak yang pecah," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan, Kamis (25/8).
Bahkan akibat insiden ini, seorang warga meninggal dunia di halaman Mapolres Kepulauan Meranti. Korban bersimbah darah setelah kepala terkena lemparan batu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
Penyerangan warga ke Mapolres Kepulauan Meranti ini dipicu tewasnya Apri saat ditangkap, dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan anggota polisi Brigadir Adil S. Tambunan (31) tewas.
Sebelum penangkapan Apri, diketahui pelaku berkelahi dengan korban. Perkelahian keduanya bermotif asmara. Apri terbakar api cemburu ketika melihat teman wanitanya bersama Adil di sebuah penginapan.
Keduanya bertengkar di area parkir halaman depan Hotel Furama Selatpanjang, Kamis (25/8), sekitar pukul 01.45 WIB. Adil tewas setelah dadanya ditikam berkali-kali oleh Apri.
"Pelaku menyerang dengan menggunakan sebilah pisau lalu menusuk korban pada bagian dada, dan korban berusaha melakukan perlawanan," cerita Guntur.
Pelaku dengan beringas terus mengejar Adil sambil menikamnya. Akibatnya korban mendapat lima luka tusuk di dada tengah, dada samping kiri, lengan atas tangan kiri bagian luar, lengan atas tangan kiri bagian dalam, punggung kiri, dan satu luka robek di bahu kiri. Korban kemudian tersungkur.
"Tidak lama kemudian pelaku langsung melarikan diri. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, pihak Kepolisian Polres Meranti dan Kapolsek Tebing Tinggi beserta anggota mendatangi lokasi dan membawa korban ke RSUD Selat Panjang," ucap Guntur.
Korban lantas dibawa ke RSUD Selat Panjang, namun nyawanya tak tertolong. Kapolsek Tebing Tinggi melaporkan kejadian itu kepada Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Asep Iskandar, kemudian memerintahkan anak buahnya mencari pelaku.
Setelah diselidiki, pelaku diketahui berada di Desa Mekar Sari, Kecamatan Merbau, sekitar pukul 03.30 WIB. Saat disergap, Apri berusaha kabur. Kemudian polisi melepaskan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga kali.
"Namun pelaku tidak mengindahkan sehingga dilumpuhkan dengan cara menembak kedua kaki pelaku," tutup Guntur.
Setelah ditangkap, Apri masih hidup kemudian difoto buat dokumentasi Kepolisian. Namun saat dibawa ke kantor polisi, pelaku diketahui sudah tak bernyawa.
Untuk mengungkap penyebab tewasnya Apri, Propam Polda Riau di bawah Komando AKBP Pitoyo Agung Yuwono segera melakukan investigasi, apakah ada kesalahan prosedur penangkapan atau tidak.
Sementara itu, hingga sore kemarin, massa yang mengepung Mapolres berlahan membubarkan diri. Polda Riau menempatkan satu SSK Brimob, ditambah dua Satuan Setingkat Pleton dari Polres Siak serta dua SST dari Polres Kabupaten Bengkalis untuk mengamankan lokasi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaTembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaSaat acara adat resepi perninkahan tersebut pelaku MSM diundang sebagai tokoh masyarakat oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaHendrianto gugur usai ditembak di Distrik Maybrat, Papua Barat Daya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca Selengkapnya