Pelaku teror di Samarinda, pemain lama berganti pola penyerangan
Merdeka.com - Teror bom terjadi di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelaku seorang diri melempar bom buku berdaya ledak rendah.
Setelah kejadian pelaku Johanda ditangkap di sungai Mahakam, saat berusaha kabur. Ternyata pria sehari-hari berjualan ikan ini menjadi buron Kepolisian sejak 2011 lalu.
Dia adalah residivis peledakan bom buku tahun 2011. Saat itu, dia berperan sebagai perakit bom lalu dimuat dalam buku. Teror mengancam petinggi Badan Narkotika Nasional (BNN), musisi Ahmad Dhani.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana kejadian penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
"Ya dia yang dicari selama ini oleh Densus 88," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Setyobudi Dwiputro, kepada merdeka.com, Minggu (13/11) malam.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan sejumlah orang ditangkap diduga kelompok Johanda. Mereka juga terkait dengan bom buku dan bom di Serpong.
"Ada keterkaitan dengan jaringan Pepi Fernando. Bergabung dalam jaringan teroris JAD," ungkap Tito.
Pepi merupakan otak teror bom yang ditemukan di Gading Serpong, Desa Cihuni, di Tangerang. Dari tangannya polisi menemukan sembilan paket bom ditemukan. Berat setiap paket bervariasi antara 10 hingga 15 kilogram.
Barang berdaya ledak tinggi itu ditemukan di sekitar Gereja Christ Catedral. Bom juga diletakkan di gorong-gorong jalur pipa gas, sebagai bagian untuk aksi teror tepat pada hari kebaktian Paskah. Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis 18 tahun penjara terhadap Pepi.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan Densus 88 telah menangkap 15 orang yang diduga memiliki hubungan dengan Johanda. Saat ini, ke 15 orang itu masih diperiksa secara intensif oleh Densus 88.
Johanda merakit bom di rumahnya berada di kawasan Harapan Baru, tak jauh dari Gereja Oikumene. "Pelaku merakit di rumahnya di belakang masjid tanpa nama selama tiga hari. Baru hari minggu yang bersangkutan datang ke TKP dan lemparkan bom tersebut," ujar dia.
Dari informasi awal, bahan peledak terdiri dari pupuk, belerang, arang, cuka dan alkohol 70 persen. Bahan-bahan itu mudah didapat di pasar. Dalam pemeriksaan, Johanda mengaku pernah belajar merakit bom saat masih berada di Aceh pada 2009 sampai 2011.
"Diamankan untuk dilakukan pemeriksaan laptop, HP, dokumen yang ada di tempat tersebut," tuturnya.
Boy mengatakan ledakan bom di Gereja Oikumene diperkirakan terjadi pukul 10.15 WITA. Saat itu, Johanda datang dengan menggunakan sepeda motor dan melempar bom rakitan ke halaman gereja.
Lima orang anak menjadi korban. IM, balita berusia 2,5 tahun meninggal dunia akibat luka bakar cukup serius mencapai 78 persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaBahan peledak yang digunakan oleh pelaku adalah berjenis bom ikan atau bondet.
Baca SelengkapnyaPolisi membawa proyektil peluru untuk diperiksa di Puslabfor Mabes Polri.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaProses penangkapan terhadap pelaku cukup dramatis seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @kelvin_marley_2002
Baca SelengkapnyaIa mengaku kesusahan memenuhi kebutuhan hidup keluarga
Baca SelengkapnyaPenembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo.
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya