Pembakaran Rumah dan Kios di Dogiyai Papua, Puluhan Polisi Diterjunkan Amankan Lokasi
Merdeka.com - 60 Anggota Polres Nabire dan Polres Deiyai diterjunkan untuk memperkuat penanganan keamanan di Dogiyai, Papua. Pengamanan di Dogiyai diperkuat menyusul aksi pembakaran rumah dan kios diduga dilakukan penduduk asli setempat pada Minggu (22/5) hingga Senin (23/5) dini hari.
Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol. Faizal mengatakan bahwa bantuan itu untuk memperkuat personel di Dogiyai guna mengatasi berulangnya pembakaran yang terjadi di wilayah itu.
Dia membenarkan sejak Minggu (22/5) malam terjadi pembakaran hingga menghanguskan sekitar 18 rumah warga, bahkan ada beberapa orang di antaranya terluka. Namun, berapa banyak yang terluka belum ada laporan lengkap karena pada hari Selasa (24/5) polisi baru ke Dogiyai.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Ratusan Warga Mengungsi
Dia menambahkan bahwa pembakaran oleh kelompok masyarakat itu menyebabkan sekitar 180 orang mengungsi ke polsek, koramil, dan gereja.
Masyarakat yang mengungsi sebagian besar perempuan dan anak-anak, sedangkan laki-laki dewasa menjaga rumah atau kios yang mereka tinggali.
"Saat ini aparat keamanan melakukan pengamanan di sejumlah kawasan di Dogiyai," kata Faizal di Jayapura, Senin (23/5).
Dia menyebutkan pembakaran yang melanda tiga kampung di Dogiyai, yakni di Kampung Ikebo, Kimipugi, dan Kampung Ekimanida. Kasus ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Pelaku Diduga Penduduk Asli
Sebelumnya, sekitar 100 orang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke pos TNI-Polri di Kabupaten Dogiyai, Papua, sejak Minggu (22/5) malam. Mereka terpaksa mengungsi setelah rumah dan kios mereka dibakar warga.
"Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi, sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri," kata Kapolres Dogiyai Kompol Bambang Suranggono di Jayapura, Papua, Senin (23/5).
Bambang mengatakan, kelompok yang melakukan pembakaran belum bisa dipastikan. Namun Bambang menduga pelakunya masyarakat asli Dogiyai dan sekitarnya.
"Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga," kata Bambang.
Situasi sempat mencekam karena masyarakat yang hendak melakukan pembakaran berupaya membakar berbagai lokasi yang tidak diamankan. Bahkan ada dugaan kantor Polsek yang menjadi Markas Polres Dogiyai juga menjadi sasaran pelaku.
Saat ini aparat keamanan terus bersiaga. Bambang sudah meminta bantuan penambahan pasukan untuk mengantisipasi pembakaran susulan.
"Dalam catatan polisi ada 20 unit rumah yang berlokasi di kampung Ikebo, Kimipugi dan Ekimanida ludes terbakar, namun tidak ada korban jiwa," kata dia. Demikian dikutip dari Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerusuhan sebelumnya pecah di Dogiyai pada Kamis (13/7) kemarin.
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri bertemu sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah daerah pasca-kerusuhan di Dogiyai, Papua. Pertemuan digelar di Polres Dogiya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 120 rumah petak dan 35 lapak yang terbakar.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat yang terjadi pada Selasa (2/1) malam itu menghanguskan 15 rumah di Taman Sari, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPenyerangan berawal saat anggotanya sedang mengantarkan salah satu anggota yang sakit ke Rumah Sakit Paniai.
Baca Selengkapnya17 mobil pemadam kebakaran dan 85 petugas dikerahkan memadamkan api.
Baca SelengkapnyaKebakaran serius di Penjaringan Jakarta Utara memberikan banyak dampak di sekitarnya.
Baca Selengkapnya“Innalilahi, Seorang Warga Tewas Terpanggang Kebakaran di Palangkaraya,”
Baca SelengkapnyaPetugas menghabiskan waktu kurang lebih 15 jam untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPuluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 unit mobil dinas terbakar di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Rabu (23/8) dini hari. Kebakaran ini masih diselidiki polisi.
Baca Selengkapnya