Pemda nunggak, mahasiwa penerima bea siswa asal Nias Utara terancam DO dari IPB
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur beasiswa utusan daerah asal Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara terancam putus kuliah karena belum dikirimnya biaya dari pemerintah daerah bersangkutan.
Salah seorang mahasiswa asal Nias Utara, Utema Telaumbanua melalui pesan singkat, Jumat (27/7), mengatakan ke-26 mahasiswa IPB jalur BUD asal Nias Utara hingga saat ini belum menerima kiriman biaya hidup per semester. Seperti dilansir Antara.
Begitu juga biaya kuliah persemester yang dikirim langsung oleh pemerintah Kabupaten Nias Utara ke pihak kampus setiap semester juga belum dikirim. Biaya kuliah mahasiswa yang masuk jalur BUD angkatan tahun 2013 Rp 9 juta, sedangkan angkatan tahun 2014 dan 2015 Rp 11 juta.
-
Mengapa Uut Permatasari tinggal di kos? Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Bagaimana cara Uniga memberikan perlindungan kepada mahasiswa KKN? Khusus KKN tahun ini, Uniga menggandeng BP Jamsostek dengan mendaftarkan seluruh mahasiswa KKN agar mendapatkan perlindungan selama turun ke lapangan dan bertemu masyarakat,“ terangnya saat melepas mahasiswa dalam kegiatan KKN tahun ini, Selasa (25/7), mengutip ANTARA.
-
Kenapa mahasiswa baru harus waspada penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Kegiatan apa yang dilakukan mahasiswa ISI Solo untuk warga Dukuh Nusupan? Tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Kenapa mahasiswa tersebut membuat briket? Agar termanfaatkan dengan baik, ketiga mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor itu lantas mengolahnya menjadi briket. Ini sekaligus memanfaatkan peluang karena bahan bakar ramah lingkungan seperti briket tengah memiliki nilai jual ekonomi tinggi di pasaran.
Untuk biaya hidup, setiap mahasiswa mendapat kiriman dari Pemkab Nias Utara setiap semester Rp 7,8 juta perorang. "Untuk biaya hidup langsung ditransfer ke rekening masing masing mahasiswa, sedangkan uang biaya kuliah dikirim langsung ke rekening pihak kampus," kata Utema.
Menurut Utema, saat ini sudah ada beberapa mahasiswa yang diusir dari kost.
Untuk bertahan, mahasiswa mahasiswa tersebut menumpang tinggal dan makan di kost temannya daripada kelaparan. Akibatnya, mahasiswa IPB jalur BUD asal Nias Utara tidak bisa fokus pada akademik, apalagi sebagian besar sudah semester delapan dan sedang tahap penyelesaian dan penyusunan skripsi.
Ia berharap Pemkab Nias Utara mau mengirim biaya hidup dan biaya kuliah mereka, supaya mereka bisa menyelesaikan kuliah dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk kemajuan Nias Utara.
Kepala Dinas Pendidikan Nias Utara Foloo Harefa, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut hanya menyebutkan pihaknya sudah mengklarifilasi langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan.
"Sudah kami klarifikasi dan sudah disampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan," katanya melalui pesan singkat.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video para mahasiswa diunggah akun Tiktok @mimshw03. Dengan gemetar, mereka mengatakan jika sudah lebih dari tiga kali diberikan makanan basi oleh Ma'had.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaViral momen perpisahan mahasiswa KKN dengan warga setempat, penuh air mata.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan berinisial RS tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini mendirikan tujuh tenda dan memasang sejumlah karangan bunga.
Baca SelengkapnyaProf Zainul menyayangkan pernyataan Kemenkes yang menyebut iuran sebagai pemalakan.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaSeluruh mahasiswa diperbolehkan membayar biaya kuliah menggunakan hasil bumi, ikan, maupun kain tenun ikat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaPelaku mengulangi perbuatannya dan rekaman itu menjadi bukti kuat jika sewaktu-waktu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca Selengkapnya