Pemeriksaan berlanjut, Nazaruddin siap bongkar korupsi Rp 6,8 T
Merdeka.com - Pemeriksaan terhadap Mantan Bendum Partai Demokrat M Nazaruddin masih berlanjut pagi ini. Nazaruddin yang diperiksa sebagai saksi untuk kasus Anas Urbaningrum itu, bahkan akan membongkar kasus korupsi senilai Rp 6,8 triliun.
"Kayaknya Nazaruddin akan buka semuanya, kan ada Rp 6,8 Triliun, sekitar 30 perkara akan dia buka, kan dia baru buka 12, tapi tidak tahu nih hari ini dia sudah buka berapa lagi. Dan dia melengkapi berkas-berkas," ujar pengacara Nazaruddin, Elsa Syarief, di KPK, Senin (26/8) malam.
Menurut Elsa, total kasus yang bakal dibongkar Nazaruddin sebanyak 30 kasus. Kasus-kasus korupsi itu menyangkut DPR, Pemerintah dan pengusaha.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Kasus korupsi apa yang sedang diusut Kejagung? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022. Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus rasuah impor emas, yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi? Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan status Harvey Moeis sebagai tersangka, langsung mengirimnya ke tahanan.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Saat akan ditanya, siapa saja yang terlibat, Elsa masih enggan memberitahu. Elsa berjanji akan memberitahu pagi ini di mana dia juga bakal membawa bukti-bukti terkait kasus itu.
"Nanti deh, besok (hari ini) deh," ujarnya.
Diketahui, pada pemeriksaan sebelumnya, di akhir Juli, M Nazarudin, membongkar 12 proyek yang dikorupsi oleh para pejabat, pemerintahan dan DPR. Para pejabat itu demi memperkaya diri sendiri maupun orang lain dan golongan.
Berikut ke 12 proyek itu:
1. Proyek E-KTP senilai Rp 5,8 triliun. Nazarudin menyebut Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto terlibat dalam proyek ini. Selain Setya, terdapat Mantan Ketua Komisi II dan anggotanya turut terlibat.
Menurut Nazaruddin terjadi markup sebesar 45 persen yang dibagikan untuk DPR dan menteri-menteri terkait."Dalam BAP di tangan saya detail disebut" ujarnya.
2. Proyek pembelian pesawat Merpati MA 60 fiktif. Menurut Nazarudin proyek ini nilainya hampir Rp 2 triliun. Fee dari pembelian proyek itu mengalir ke Partai Demokrat, tahun 2010. Selain ke sana, fee proyek itu juga dibagikan ke semua fraksi di DPR. Nazarudin mengungkapkan jumlah fee yang dibagi nilainya jutaan dolar.
"Tentang proyek pesawat Merpati yang itu juga bagi-baginya di DPR. Waktu itu jutaan dolar dibagi ke semua fraksi, hampir dapat terutama fraksi Demokrat. Yang dibagikan waktu itu untuk ketua fraksinya," ujarnya.
3. Proyek pembangunan Gedung MK senilai Rp 300 miliar. Proyek ini ditunjuk langsung ke PT Pembangunan Perumahan. Menurut Nazaruddin, ada fee yang diserahkan ke Komisi III DPR senilai 7 persen.
Namun, dalam proyek ini Nazaruddin enggan menyebutkan siapa pejabat yang terlibat korupsi.
4. Proyek Diklat MK Rp 200 miliar. Sama seperti proyek pembangunan Gedung, Nazaruddin masih belum mau membeberkan pejabat yang terlibat di dalamnya. Dalam proyek ini, Nazaruddin melakukan penunjukan langsung juga kepada PT PP.
5. Proyek baju hansip. Nazaruddin lagi-lagi menyebut Politisi Golkar Setya Novanto terlibat dalam pengadaan baju hansip. Nazaruddin mengatakan Setya lah yang harus bertanggung jawab atas proyek itu.
6. Proyek gedung pajak. Nazaruddin menyebut proyek ini direkayasa oleh Banggar DPR. Olly Dondokambey yang merupakan Wakil Ketua Banggar pun kena sasaran. Nazaruddin mengatakan proyek yang dimenangkan oleh PT Adhi Karya ini senilai Rp 2,7 triliun.
Selain direkayasa sama Banggar, Nazaruddin juga menuding Dirjen Pajak dari 2007 hingga 2009 juga turut terlibat.
7. Proyek PLTU Kalimantan Timur, dimenangkan PT Adhi Karya pada 2010 dan 2011. Proyek ini senilai Rp 2,3 triliun. Nazaruddin tidak menyebut pejabat siapa saja yang ikut bermain.
8. Proyek PLTU Riau senilai Rp 1,3 triliun. Bukan saja pada proyek PLTU Kaltim, Nazaruddin juga menyebut, proyek di Riau ini.
9. Proyek Refinery unit RU 4 Cilacap. Nazarudin mengatakan proyek ini senilai USD 930 juta.
10. Proyek Simulator SIM. Nazarudin menjelaskan mengenai proyek simulator SIM seperti yang diakui AKBP Teddy Rusmawan sebesar Rp 4 miliar dan Rp 2 miliar untuk penunjukan langsung tender proyek PT CMMA oleh Budi Susanto.
11. Proyek Hambalang berkaitan Wisma Atlet.
"Wisma atlet meledak, uang dibagikan sudah masuk kantong. Sehingga diperlukan biaya menutup perkara ke KPK katanya, lawyer itu proyeknya peralatan olahraga Hambalang Rp 9 miliar, padahal gedung belum jadi. Dibuka juga aliran dana ke kongres Demokrat," ujar, pengacara Nazarudin bernama Elsa Syarief.
12. Proyek korupsi Pendidikan Nasional (Diknas) di Kemendikbud. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu berdasarkan laporannya sejak Januari hingga Juni 2024
Baca SelengkapnyaKasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaKPK telah menjerat 89 tersangka kasus korupsi, sepanjang semester satu tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKasus Pungli di Rutan KPK Diduga Libatkan Banyak Orang
Baca Selengkapnyaenurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.
Baca SelengkapnyaPengumuman uang tersebut disampaikan sebagai hasil audit dari lembaga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca SelengkapnyaTak tanggung-tanggung, diduga sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuh terlibat dalam skandal pungli ini.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menampik apabila dari saksi yang diperiksa, ada kemungkinan yang akan ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPerlu upaya lain yakni mampu mengembalikan kerugian negara yang ditimbulkan.
Baca SelengkapnyaDelapan orang ini dijerat dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaKasus yang menjerat Harveo Moeis dan 20 tersangka lainnya telah merugikan negara Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaKPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca Selengkapnya