Pemerintah bangun kerja sama dengan Pasifik Selatan di bidang SDM

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memimpin rapat koordinasi khusus (Rakorsus) tentang tindak lanjut hasil kunjungan kerja ke Nauru pada 29 Januari lalu. Wiranto mengatakan, pemerintah memutuskan untuk membantu negara-negara di Pasifik Selatan.

"Kita membangun kerja sama dengan banyak negara saat ini, utamanya yang kita rapatkan hari ini kerja sama dengan negara-negara pasifik selatan," ungkapnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (23/2).

Di lokasi yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan Indonesia akan membangun kerja sama dengan negara Pasifik Selatan di bidang sumber daya manusia (SDM).

"Misalnya capacity building terkait rumput laut, karena semua negara Pasifik Selatan membutuhkan itu. Ini capacity building yang sifatnya mereka butuhkan, bukan kami yang menentukan. Kalau kita punya kekuatan dan pengalaman di situ, nanti kita share, dalam bidang yang diminta itu," jelas Retno.

Sebelumnya, Wiranto bertolak ke Nauru pada Senin (29/2) malam. Kunjungan kerja tersebut dalam rangka menghadiri HUT ke 50 Republik Nauru serta melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah Kepala Negara.

Dikutip dari situs resmi Polkam.go.id, setelah kembali ke Tanah Air, Wiranto langsung menggelar rapat koordinasi untuk membentuk tim dalam rangka meningkatkan kerja sama dan memberikan bantuan dari Indonesia untuk negara-negara di kawasan Pasifik.

"Sekarang saya sudah membuat tim untuk menginventarisasi apa yang mereka minta dari Indonesia dan apa yang bisa kita berikan untuk mereka. Jadi kita jangan sampai janji-janji saja, tapi kita betul-betul merealisasi apa yang mereka butuhkan," ujar Wiranto seusai melaksanakan Rakor di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Wiranto menjelaskan, ada sejumlah kerja sama yang dianggap penting untuk dilakukan antara Indonesia dengan negara Pasifik. Di antaranya kerja sama di bidang perdagangan dan pertukaran pelajar.

"Apakah itu tukar menukar atau pengiriman mahasiswa ke Indonesia, pengiriman kelompok-kelompok masyarakat ke balai latihan kerja di Indonesia, kerja sama di bidang perdagangan, pengiriman-pengiriman hasil produk Indonesia ke wilayah negara Pasifik, apakah permintaan bantuan langsung untuk capacity building penyelenggaraan forum-forum pertemuan internasional," ujar dia. (mdk/dan)