Pemkab Bogor Tak Punya Uang Tertibkan Bangunan Liar di Puncak
Merdeka.com - Bupati Bogor, Ade Yasin menyebut banjir yang kerap terjadi di wilayah DKI Jakarta tidak lepas dari banyaknya bangunan liar di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Ade memperkirakan, bangunan liar atau tidak berizin di Puncak lebih dari 2.000 unit. Sehingga berimbas pada rendahnya daya serap tanah di Puncak. Di mana air dari hulu tidak bisa tertahan dan langsung mengalir ke hilir.
Pemkab Bogor pun kesulitan jika harus melakukan penertiban dengan bermodal APBD. Karena kebutuhan dana cukup besar, sementara APBD terbatas hanya untuk program berskala lokal.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Kita sudah kerja sama dengan PTPN untuk melakukan penertiban. Beban jangan diserahkan ke daerah terus. Anggaran kita terbatas. Kita sudah inventarisir, ada lebih dari 2.000 unit di Puncak," kata Ade, Selasa (28/7).
Bangunan liar yang dimaksud Ade, terdiri dari vila-vila hingga lapak usaha yang menutup tanah dengan beton hingga menebang pohon. Untuk melakukan pembongkaran, Ade berharap ada bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Karena kita juga nggak tahu siapa yang mengeluarkan izin. Tiba-tiba ada bangunan. Kan di Puncak itu kawasan hutan konservasi yang tidak bisa dibangun sembarangan. Ada regulasi," ujarnya.
Dia mengeluhkan, saat terjadi banjir di DKI, Bogor selalu disalahkan dan upaya penyelesaian hanya dibebankan ke pemerintah daerah.
"Saya sudah sampaikan. Beban jangan disampaikan ke daerah. Penanganan lingkungan harus bersama-sama. Jangan pas mentok, baru ke kita. Yang memberi izin siapa. Harus ditangani bersama demi kemanfaatan bersama," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri AHY akan menertibkan kawasan Puncak Bogor dari bangunan liar tak berizin.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menargetkan penertiban bangunan liar mulai dari Puncak Pass hingga Kampung Naringgul itu rampung dalam satu hari saja.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor beralasan, Restoran Asep Stroberi memiliki alas hak yang jelas karena berdiri di atas lahan milik Pemprov Jabar
Baca SelengkapnyaPenertiban tahap dua ini total ada 196 bangunan yang ditargetkan. Dari jumlah tersebut, 96 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaPenertiban berlangsung kondusif, terlebih sebagian pedagang melakukan pembongkaran lapak secara mandiri seperti di titik penertiban.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan beberapa Tempat Evakuasi Sementara (TES)/Shelter yang telah dikorupsi.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat penurunan muka tanah atau land subsidence di pesisir Kota Semarang berkisar 7-13 cm per tahun.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaWarga tidak menyangka banjir akan separah ini karena sebelumnya tidak ada seperti ini
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaKekeringan sebagai dampak fenomena El Nino terus meluas di Kabupaten Bogor. Hingga Senin (28/8), 89 desa dari 26 kecamatan telah meminta bantuan air bersih.
Baca Selengkapnya