Pemkab Magelang Tambah 35 Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Merapi
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan sejumlah titik tambahan tempat pengungsian untuk warga di kawasan Gunung Merapi yang tingkat aktivitasnya kini Siaga. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, ada 35 titik baru lokasi pengungsian yang disiapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.
Menurutnya, lokasi tersebut sebagian besar menempati sekolah dengan dibuat bilik-bilik atau sekat-sekat triplek di setiap kelas agar memenuhi protokol kesehatan.
Edy menerangkan, sekolah dipilih menjadi tempat pengungsian karena saat ini masih pandemi dan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring, sehingga sekolah bisa dijadikan salah satu lokasi pengungsian.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
-
Dimana sekolah Melani berada? Melani Kum, seorang siswi SMPN Tsinga juga punya cerita.
-
Dimana anak-anak bisa belajar? Aktivitas seperti berjalan-jalan di alam, memasak bersama, atau mengunjungi taman atau kebun binatang memberi anak-anak kesempatan untuk bertanya dan belajar.
-
Kenapa masyarakat Merapi-Merbabu menimba ilmu? Lereng Gunung Merapi-Merbabu punya pemandangan alam yang indah nan mempesona.
Dia menjelaskan, lokasi pengungsian saat ini ada 9 titik yang sudah ditempati pengungsi kelompok rentan dari 11 dusun di empat desa dan kini ditambah lagi 35 titik dengan tersedia 1.313 bilik.
Seperti dilansir dari Antara, tersedia 1.313 bilik di tempat pengungsian baru tersebut, nantinya bisa digunakan warga dari dusun lain di empat desa tersebut, karena belum seluruh dusun yang ada di empat desa itu mengungsi.
Sebagaimana rekomendasi dari BPPTKG di wilayah Kabupaten Magelang ada tiga desa yang mengungsi di Kecamatan Dukun, yakni Desa Paten (Dususn Babadan 1 dan Babadan 2), Desa Krinjing (Dususn Trono, Pugeran, Trayem), dan Desa Ngargomulyo (Dusun BaturNgisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar).
Kemudian Desa Keningar (Dusun Banara, Gondangrejo) meskipun tidak direkomendasi mengungsi, tetapi karena masyarakat khawatir kemudian kini mereka sudah mengungsi. Edy menyampaikan dari empat desa tersebut total terdapat 30 dusun.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 57 kepala sekolah untuk melakukan pertemuan.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaPelatihan Tanggap Bencana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang mitigasi bencana alam gempa bumi.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaPembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas
Baca SelengkapnyaPuan Maharani berpesan kepada Pemerintah agar tetap memperhatikan pendidikan anak-anak pengungsi dampak erupsi Gunung Lewotobi.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca Selengkapnya