Pemkot Bogor Bangun Aplikasi Peta Rawan Bencana
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor membentuk dan melantik Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) untuk membangun jaringan sistem aplikasi peta digital lokasi rawan bencana di Kota Bogor.
"Jajaran pengurus FPRB ini baru saja dilantik. Dalam menjalankan tugasnya, forum ini akan berkolaborasi dengan Diskominfo dan BPBD untuk membangun sistem jaringan berbasis aplikasi terkait pemetaan lokasi rawan bencana," Wali Kota Bima Arya, Selasa (8/1).
Menurut Bima, pembentukan FRPB ini salah satu tujuannya adalah untuk akselerasi pencegahan dan penanganan bencana.
-
Apa tujuan utama mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko, kerugian, dan penderitaan yang mungkin timbul akibat bencana.
-
Bagaimana BPBD mengatasi banjir? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Bagaimana cara mencegah banjir? Salah satu cara paling efektif untuk mencegah banjir, terutama di kawasan perkotaan, adalah dengan memiliki sistem drainase yang memadai.
"FPRB ini akan bekerja yakni berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), guna membangun jaringan sistem aplikasi peta digital lokasi rawan bencana di Kota Bogor," ujarnya.
Pada musim hujan saat ini, dia menginstruksikan, para camat dan lurah untuk selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan bencana di wilayahnya masing-masing.
FPRB juga akan memiliki peran seperti BPBD, mulai dari edukasi dan sosialisasi kepada warga sebelum terjadi bencana, penangan saat terjadi bencana, hingga penanganan pasca-bencana.
"Kalau kita punya aplikasi peta rawan bencana, maka kemungkinan bencana bisa diantisipasi lebih cepat. Bisa langsung mengecek daerah mana saja yang terdampak, karena seluruh peristiwa bencana diinput ke dalam sistem tersebut. Sistem itu yang akan kita bangun bersama FPRB ini," katanya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Ketua FPRB Kota Bogor, Surya Kelana Putra mengatakan, FPRB Kota Bogor dibentuk berdasarkan amanah Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, sehingga FPRB akan banyak bekerja sama dengan BPBD.
Menurut Surya, FPRB akan menjadi mitra Pemerintah Kota Bogor dan mitra BPBD Kota Bogor sesuai amanah UU Penanggulangan Bencana. FPRB juga memiliki fungsi untuk membantu percepatan edukasi kebencanaan kepada warga dan mengedukasi pengurangan resiko bencana.
FPRB dalam waktu dekat, kata dia, akan melakukan pemetaan ke sejumlah daerah yang diprediksi rawan bencana, baik banjir maupun longsor. "Kami akan melakukan pemetaan daerah rawan bencana dan memberikan edukasi kepada warga di daerah rawan bencana, untuk meminimalisir risiko bencana," katanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaBRI mengintensifkan upaya mitigasi dan respons cepat terhadap dampak bencana.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta bersama lembaga terkait akan turun ke warga di seluruh wilayah administrasi Jakarta.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMitigasi bencana adalah suatu pendekatan atau serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk dari bencana alam.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca Selengkapnya