Pemprov Sulsel Tegur Forkopimda Toraja Utara Disuntik Vaksin Ketiga
Merdeka.com - Bupati, Kapolres dan Forkopimda Toraja Utara menjadi sorotan setelah mendapatkan suntikan vaksin ketiga atau booster Covid-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sangat menyayangkan, karena vaksin ketiga diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman enggan menanggapi terkait polemik forkopimda di Toraja Utara yang disuntik vaksin dosis ketiga. Ia menegaskan vaksinasi harus dikebut.
"Percepat vaksinasi Covid-19," ujarnya singkat usai melepas ekspor komoditas pertanian di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar, Sabtu (14/8).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Gubernur di Toraja Utara? “Hari ini meninjau langsung Pembangunan Jembatan Sungai Malango pada Ruas Rantepao - Sadan - Batusitanduk di Kabupaten Toraja Utara,“ ujarnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin DBD penting untuk Sumut? Vaksin DBD, bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Ichsan Mustari menegaskan vaksin booster diprioritaskan untuk nakes. Ia juga membantah pernyataan Bupati Toraja Utara, Yohannis Bassang dan Kapolres Toraja Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi Yudha Wirajati Kusuma karena mendapat arahan dari Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
"Tidak ada arahan seperti itu (vaksinasi tahap III untuk forkopimda). Arahan Pak Plt Gubernur Sulsel itu percepat vaksinasi kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan penularan Dinkes Sulsel, Muhammadong menegaskan vaksin dosis ketiga dikhususkan bagi nakes. Hal tersebut, karena nakes dianggap sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
"Vaksin dosis ketiga itu diperuntukkan untuk nakes. Jadi itu tidak dibenarkan dan mereka telah ditegur," kata dia.
Sebelumnya, pimpinan forkopimda di Kabupaten Toraja Utara mendapatkan suntikan vaksin Corona dosis ketiga. Bahkan Kapolres Toraja Utara, AKBP Yudha Wirajati Kusuma membenarkan sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga.
Yudha mengaku bukan hanya dirinya yang mendapatkan vaksin dosis ketiga, tetapi juga Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara. Ia mengaku pihaknya diundang oleh Bupati Toraja Utara, Yohannis Bassang untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga.
"Atas undangan bupati untuk mendapatkan saat itu. Nakes juga dapat vaksin dosis ketiga," ujarnya.
Ia mengaku berdasarkan penyampaian Bupati Toraja Utara, vaksin dosis ketiga diberikan kepada forkopimda setelah ada arahan dari Plt Gubernur Sulsel. Ia menganggap forkopimda juga bagian dari Satgas Covid-19 dan garda terdepan.
Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong mengaku dirinya bersama bupati dan forkopimda mendapatkan vaksin dosis ketiga. Ia mengaku pemberian vaksin dosis ketiga tersebut karena ada kelebihan jumlah.
"Kami menerima 73 vial vaksin Moderna atau ada 1.022 dosis. Kami terima itu vaksin Moderna dan Sinovac," ujarnya.
Ia merinci dari 1.022 dosis tersebut, untuk memenuhi kebutuhan 700-an nakes. Viktor mengaku sudah berdialog dengan Forkopimda Sulsel bahwa mereka juga memiliki risiko cukup tinggi sama seperti nakes.
"Daripada sembunyi-sembunyi, lebih baik kita sampaikan bahwa forkopimda ini juga memiliki risiko tinggi seperti nakes. Apalagi jumlah vaksin juga lebih dari cukup," ucapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini menjadi stimulus bagi unit pelayanan publik untuk memberikan pelayanan terbaik bagi publik.
Baca SelengkapnyaPelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 70/P Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaASN dan warga mampu di Banyuwangi dilarang menggunakan elpiji 3 kilogram bersubsidi untuk memasak di rumah maupun untuk usaha
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan semua fasilitas TNI yang diperlukan akan dipergunakan untuk kebutuhan rakyat.
Baca SelengkapnyaGas elpiji 3kg merupakan produk subsidi dari pemerintah untuk masyarakat prasejahtera dan tidak diperuntukkan warga yang mampu.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumut merespons cepat masalah kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah.
Baca Selengkapnya