Pencarian Nelayan Korban Tabrakan Kapal di Langkat Terhalang Cuaca Buruk
Merdeka.com - Proses pencarian terhadap seorang korban hilang dalam tabrakan kapal dengan perahu nelayan di perairan Langkat, Sumut, akhirnya dihentikan karena cuaca buruk. Keluarga telah ikhlas jasad korban belum ditemukan.
Nelayan yang hilang yakni Johan (25), warga Desa Bubun, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat. Sebelumnya, perahu bermotor yang ditumpangi bersama tiga rekannya ditabrak kapal motor pukat teri di perairan 6 mil arah utara dari bibir pantai Desa Bubun, Rabu (4/11) sekitar pukul 22.00 Wib.
Perahu yang digunakan untuk mencari ikan kembung itu karam. Dua nelayan selamat, namun seorang lainnya atas nama Aspan (40) ditemukan meninggal dunia. Sementara Johan hilang.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
Tim SAR gabungan sudah melakukan upaya pencarian di lokasi selama lima hari. Pencarian yang menggunakan perahu LCR Basarnas dan kapal nelayan dibagi menjadi 4 tim. Mereka menyebar ke beberapa lokasi yang sudah ditetapkan berdasarkan Rencana Operasi SAR.
Berdasarkan laporan tim di lapangan, memasuki hari ketiga hingga kelima pencarian cuaca mulai tidak bersahabat. "Embusan angin cukup kuat dan gelombang air laut mulai tinggi, kendala ini yang menyulitkan tim di lapangan. Bahkan di hari keempat dan kelima jarak pandang di laut tidak bisa jauh, karena gelap," ucap Danru Basarnas Medan, Jiko Purba.
Namun, korban juga belum ditemukan. Tim SAR gabungan yang terlibat melakukan koordinasi dengan keluarga korban, pemerintah kecamatan, dan aparat desa. Selasa (10/11).
"Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama, maka pihak keluarga sudah mengikhlaskan korban dan setuju agar operasi SAR dinyatakan ditutup selanjutnya dilakukan pemantauan. Bila ada warga atau nelayan yg melihat tanda-tanda korban, maka Basarnas Medan siap untuk melaksanakan operasi SAR kembali," ucap Humas Kantor SAR Medan, Sariman Sitorus.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaDua perahu bermuatan penumpang 14 orang tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO (Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore), Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya