Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penderita difteri bertambah, rumah sakit di Banda Aceh kewalahan

Penderita difteri bertambah, rumah sakit di Banda Aceh kewalahan imunisasi difteri. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Suspect bakteri difteri di Aceh semakin mengkhawatirkan. Pasien difteri yang dirawat di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) bertambah menjadi 11 orang. Sehingga pihak rumah sakit rujukan di Aceh ini kewalahan menanganinya.

Sepanjang medio Desember 2017, ada 100 orang pasien sudah dirawat di RSUZA, Banda Aceh. Di mana tiga diantaranya meninggal dunia. Saat ini ada 11 pasien penderita suspect difteri sedang menjalani perawatan intensif.

Semua pasien penderita difteri tengah dirawat di Ruang Respiratory High Care Unit (RHCU) dan ruang isolasi. Pasien difteri terdiri dari sembilan anak-anak dan dua orang perempuan dewasa.

Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan Medis RSUZA Banda Aceh, Azharuddin mengatakan, bertambahnya angka pasien tersebut maka Aceh dinyatakan sebagai provinsi Kejadian Luar Biasa (KLB) penderita terserang wabah difteri di Indonesia. Pasalnya, dia mengungkapkan, pihak rumah sakit kewalahan melakukan penanganan.

"Sekarang Aceh mendapatkan peringkat kedua terbesar terkena difteri," katanya di Banda Aceh, Rabu (20/12).

Bagi pasien difteri akan menjalani perawatan selama 14 hari. Mereka akan diberikan anti difteri dan antibiotik. "Kita berharap kasus ini tidak ada lagi di Aceh tapi malah sampai saat ini jumlah pasien suspect difteri malah bertambah," ujarnya.

Sementara itu Kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUZA, Raihan mengatakan, rata-rata pasien difteri yang dirawat di sini tidak mendapatkan imunisasi. Mereka rata-rata berusia antara 4 hingga 16 tahun.

"Rata-rata pasien yang ditemukan tidak menjalani imunisasi lengkap. Paling banyak ada yang tidak imunisasi sama sekali. Sebenarnya difteri ini bisa dicegah dengan imunisasi," jelasnya.

Raihan menyebutkan, pasien mesti diberi serum anti difteri dan anti biotik untuk membunuh kuman. Dan serum ini sendiri disediakan oleh Dinas Kesehatan. "Tanggung jawab pemerintah, Anti Difteri Serum (ADS) tidak dijual bebas dan tidak disediakan khusus, karena di rumah sakit sendiri tidak ada stok," jelasnya.

Kendati demikian, Raihan mengatakan pihak rumag sakit tetap mengupayakan secara maksimal mungkin terhadap penyembuhan pasien. "Untuk saat ini pasien yang kita rawat sudah dapat ADS, dan obat ini diberikan satu kali," ungkapnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rumah Sakit Mojokerto Penuh Pasien Anak Derita Demam hingga Kejang, Waspadai Dampak Cuaca Panas Ekstrem
Rumah Sakit Mojokerto Penuh Pasien Anak Derita Demam hingga Kejang, Waspadai Dampak Cuaca Panas Ekstrem

Rumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal
4 Fakta Pamekasan Waspada Penyakit Difteri, Paling Banyak Menyerang Anak-anak, Sudah Ada Korban Meninggal

Difteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.

Baca Selengkapnya
70 Persen Kasus DBD di Jakarta Menjangkit Anak SD dan SMP
70 Persen Kasus DBD di Jakarta Menjangkit Anak SD dan SMP

Berdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.

Baca Selengkapnya
RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak

RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak

Baca Selengkapnya
60 Anak Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Heru Budi: Belum Tentu KTP DKI Semua
60 Anak Terapi Gagal Ginjal di RSCM, Heru Budi: Belum Tentu KTP DKI Semua

Semua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kejadian Pertusis atau Batuk Rejan di Indonesia Meningkat Pesat, Begini Saran IDAI untuk Mencegah Anak Tertular
Kejadian Pertusis atau Batuk Rejan di Indonesia Meningkat Pesat, Begini Saran IDAI untuk Mencegah Anak Tertular

Permasalahan pertusis atau batuk rejan ternyata banyak yang tidak terdata sehingga perlu dicegah.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak

DBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023

Tercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota

Baca Selengkapnya
FOTO: Cegah Diare Berat, Kemenkes Gelar Imunisasi Rotavirus Secara Nasional
FOTO: Cegah Diare Berat, Kemenkes Gelar Imunisasi Rotavirus Secara Nasional

Diare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.

Baca Selengkapnya
Penderita ISPA di Depok Meningkat Tembus 8.698 Orang, Mayoritas Penderita Berusia Balita
Penderita ISPA di Depok Meningkat Tembus 8.698 Orang, Mayoritas Penderita Berusia Balita

Jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya