Penderita Gangguan Jiwa Mengamuk, Lukai 3 Orang dan Rusak 1 Rumah di Jayawijaya
Merdeka.com - Seorang pria tanpa identitas penderita gangguan jiwa yang suka berkeliaran di pusat kota Kabupaten Jayawijaya, mengamuk pada Rabu (24/7) lalu. Tiga orang dilaporkan luka-luka, satu kendaraan dan rumah warga rusak.
"Kemarin dia merusak mobil. Gilanya bukan gila biasa sebab mengarah ke kriminal terus. Makanya harus diamankan," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Tonny Ananda Swadaya di Wamena. Seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (25/7).
Setiap ODGJ yang berulah dan ditangkap polisi di wilayah itu pasti dikembalikan ke pihak keluarga karena tidak ada Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di wilayah pegunungan.
-
Siapa yang berisiko gangguan mental? Data statistik menunjukkan bahwa 47 persen perempuan memiliki risiko mengalami masalah kesehatan mental dibandingkan dengan laki-laki.
-
Siapa yang berpotensi memiliki psikopat? Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau penganiayaan secara fisik rentan memiliki karakter psikopat. Lingkaran keluarga yang tidak utuh karena telah menelantarkannya juga meningkatkan risiko psikopat.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Apa penyakit keterbelakangan mental itu? Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Siapa saja yang bisa jadi psikopat? Psikopat bisa jadi adalah seseorang yang kita kenal, seperti anggota keluarga, pasangan, rekan kerja, atau teman.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
"Di sini itu dikembalikan ke keluarga nanti dia dilepas lagi. Itu sama dengan kasus yang saya alami dahulu, kepala kampung bakar kantor distrik, adang mobil dan itukan gila yang kriminal," katanya.
Tonny mengatakan segera berkoordinasi dengan bupati terkait penanganan ODGJ agar kiranya dikirim ke rumah sakit di Jayapura.
"Jayawijaya pantasnya ada RSJ karena muaranya daripada trans pegunungan ada di sini semua kejahatannya. Mungkin kalau nanti mereka itu bisa ditampung jadi tidak perlu ke Jayapura lagi," katanya.
Seorang korban, Feibi Tamengkel, mengatakan ibunya dilempar ODGJ menggunakan batu. Akibatnya sang ibu mengalami luka serius di bagian telinga dan mata, serta harus mendapat perawatan medis.
Dia mengharapkan pemerintah membangun RSJ agar menampung ODGJ sebab sangat berisiko mengancam warga lain.
"Atau setidaknya dikirim ke RSJ di Jayapura. Kasihan kan anak-anak sekolah kalau jalan lalu orang gila itu melakukan kejahatan terhadap mereka," katanya.
Terhitung sejak 2018 hingga 2019, dua ODGJ di Jayawijaya telah membunuh empat orang di tempat berbeda, yaitu di Kurulu dan Wouma. Semua korban ditikam ODGJ dengan menggunakan pisau.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaODGJ nekat melawan arus menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaMemiliki ketergantungan dengan obat-obatan terlarang, pria asal Palembang ini mengidap penyakit skizofrenia. Ada sebuah fakta menyentuh hati yang terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut rumah pelaku tak jauh dari sekolah yang dirusak.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban penyerangan pelaku wanita yang mengalami di punggung.
Baca SelengkapnyaPelemparan batu di Jalan Margonda ini sudah sangat meresahkan warga. Karena dikhawatirkan bisa menimpa pengendara lain yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaPelaku ternyata positif menggunakan psikotropika atau obat yang menimbulkan reaksi halusinasi.
Baca SelengkapnyaMasalah ekonomi diduga menjadi tekanan hingga menyebabkan TR mengalami perubahan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca Selengkapnya