Peneliti Virus Pastikan Jika Tes PCR Positif Merupakan Covid Varian Delta
Merdeka.com - Mantan Kepala Pusat Riset Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandrio memastikan bagi warga dengan hasil tes PCR positif, virus tersebut merupakan varian Delta. Kepastian ini sehubungan penelitian di karakteristik mutasi varian dari Sars Cov-2.
"Jadi kalau sekarang ditemukan hasil PCR itu hampir dapat dipastikan yang sekarang beredar itu adalah Delta," ucap Amin dalam webinar, Kamis (23/9).
Varian Delta yang dimaksud, yaitu varian turunan dari Delta B.1.617.2. Dijelaskan oleh Amin, layaknya sifat dan karakteristik sebuah virus, Delta mengalami mutasi. Dari mutasi atau turunannya diberi kode AY 1, AY2, dan seterusnya.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kenapa virus punya bentuk berbeda? Bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA atau DNA saja.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
-
Apa saja bentuk virus? Struktur dan bentuk virus bervariasi, tergantung pada jenis asam nukleat, jumlah dan susunan protein selubung, serta adanya atau tidaknya selubung membran.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
Ia menyebutkan, dari 2.703 virus varian Delta yang ditemukan, hanya 43 virus murni Delta (B.1617.2). Sementara sisanya merupakan virus turunan Delta yaitu B.1.617.2 AY.
"Jadi keseluruhan varian Delta (B.1.617.2) itu sudah bermutasi lagi, punya turunan lagi yang diberi nama AY keseluruhan varian Delta AY ini 2.703 tapi kalau hanya B.1.617.2 hanya 43 virus jadi yang banyak adalah AY," jelasnya.
Lebih lanjut, Amin menyampaikan, dominasi mutasi dari varian Delta di Indonesia yaitu AY23 dan AY24. Disebutkan oleh Amin, AY24 terbanyak ditemukan di Indonesia dibandingkan Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.
"AY24 terbanyak di Indonesia, ini tentu harus mendapat perhatian dati kita semuanya," ujarnya.
Ia meyakini, turunan dari Delta ini sudah terjadi saat lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Mei-Juni. Berdasarkan materi pemaparannya, konfirmasi varian Delta pada Mei sebanyak 195 virus, kemudian melonjak menjadi 1.319 virus pada Juni. Kemudian menurun pada bulan Juli menjadi 873 virus.
"Tapi kalau dilihat presentasenya harian Delta ini Sampai dengan saat ini merupakan 100 persen dari virus yang menyebar di Indonesia," jelasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavirus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya