Penelusuran Klaster Ijtima di Gowa, 40 Warga Banyumas Reaktif
Merdeka.com - Penelusuran atau tracing terhadap orang yang terkait dengan klaster Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan dilakukan oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Rapid test dilakukan terhadap lebih dari 320 orang yang pernah melakukan kontak erat.
Rapid test dilakukan karena dua orang peserta ijtima telah terkonfirmasi positif Covid-19. Satu orang asal Desa Patikraja, Kecamatan Patikraja lebih dahulu dirawat di RSUD Margono Soekarjo. Sedangkan satu orang lainnya berasal dari Kelurahan Kober, Purwokerto Barat.
Bupati Banyumas, Achmad Husein usai menerima pasien Covid-19 sembuh di Pendapa Sipanji Purwokerto, Senin (20/4) mengatakan hasilnya sebanyak 40 orang diantaranya dinyatakan reaktif.
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Siapa yang paling banyak terdampak HIV di Semarang? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
Husein merinci, 40 orang tersebar di 18 desa/kelurahan di Kecamatan Kembaran, Sumbang, Baturraden, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Banyumas, Purwojati, Purwokerto Selatan, Pekuncen dan Ajibarang.
"Meski demikian, rapid test ini, belum tentu menyatakan yang bersangkutan positif Covid-19," kata Husein.
Dari 40 orang tersebut, 38 orang sudah dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan klinis, laboratorium dan tes swab untuk memastikan terinfeksi Covid-19 atau tidak. Sementara dua orang lainnya asal Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, melakukan karantina mandiri di rumahnya
"Pertimbangan kondisi usia lanjut serta fisik. Mereka tetap diawasi tim dari Gugus Tugas," kata Husein.
Sementara itu, orang dengan hasil rapid test non-reaktif juga tetap dalam pemantauan Gugus Tugas Covid-19. Mereka diminta melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaTKD Prabowo-Gibran Bali Optimis Raup 50 Persen Suara,
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca Selengkapnya