Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penerbit bantah buku anak Islam suka membaca berisi paham radikal

Penerbit bantah buku anak Islam suka membaca berisi paham radikal Buku anak TK. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Penerbit Pustaka Amanah membantah buku Anak Islam Suka Membaca berisi paham radikalisme. Akibat pemberitaan tersebut, pihaknya menyebutkan ada dua toko yang membatalkan pemesanan.

"Setahu saya tidak ada mas. Isinya biasa saja semua. Ada 2 toko yang membatalkan pesanan, katanya takut," kata pengelola Pustaka Amanah, Sarwono (57) kepada merdeka.com di rumah produksi, Jalan Cakra Nomor 30 Kauman, Solo, Kamis (21/1).

Sarwono mengungkapkan, buku Anak Islam Suka Membaca karya Nurani Musta'in, hingga saat ini masih terbit dalam 5 jilid. Buku panduan belajar bagi siswa taman kanak-kanak (TK) tersebut masih diproduksi.

Sarwono mengaku dalam sebulan ada sekitar 4 ribu buku yang diterbitkan dari jilid 1 hingga 5. Dia mengaku menerbitkan buku tersebut sejak tahun 1999 atas pesanan penulis Nurani Musta'in.

"Bu Nurani itu kan guru TK, dulu materi pelajaran TK masih pakai tulisan tangan. Terus saya sarankan, dari pada ditulis tangan mendingan dicetak. Terus dia minta diterbitkan 1.000 untuk dipasarkan di sekitar Kota Solo dan Jogja," ujar Sarwono.

buku anak tk bermuatan jihad

Buku anak TK ©2016 Merdeka.com

Setelah cetak pertama 5 tahun kemudian atau tahun 2004, buku tersebut dicetak lagi. Dia mengaku menerbitkan sebanyak dua ribu buku. Selain Kota Solo, buku tersebut mulai dipasarkan ke Surabaya dan Jakarta.

"Materinya sama dengan yang pertama terbit, cuma ada revisi, salah huruf dan kesalahan kecil lainnya," katanya.

Untuk saat ini, lanjut dia, terbit 4 ribu per bulan. Sedanglan pemasarannya sudah sampai Nusa Tenggara Barat, Makassar, Lampung, Pekanbaru, Aceh dan Timika,

"Sekali cetak 5 jilid, tiap jilid materinya hampir sama dengan sebelumnya," ucapnya.

Sebelumnya buku karya Nurani Musta'in tersebut ditarik oleh Dinas Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat.

Buku itu pertama kali ditemukan pada November tahun 2015. Kemudian dinas pendidikan segera melakukan penarikan. Buku berjudul 'Anak Islam Suka Membaca' terbitan Pustaka Amanah kini sudah tidak digunakan lagi di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman, Cilodong.

"Buku tersebut sangat tidak pantas diberikan kepada anak TK," kata Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Disdik Kota Depok, Dadang Supriatna di Depok, Kamis (21/1).

Dia menjelaskan, buku itu dicetak dalam lima jilid. Buku itu tidak digunakan di TK lainnya. Dari lima jilid, yang diduga terdapat banyak ajaran radikalisme di jilid ketiga.

"Kami sudah melakukan pengawasan terhadap buku-buku serupa," ucapnya.

Pihaknya telah membaca isi buku tersebut. Dan menurut pandangannya, isi buku tidak tepat untuk anak seusia TK karena ada pelajaran diduga mengenai radikalisme.

"Tidak pantas. Tapi, kami belum berani mengatakan bahwa buku itu mengajarkan paham radikal," katanya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci

Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Fatwa MUI Haramkan Produk Terafiliasi Israel Berpotensi Timbulkan Pengangguran
Pengusaha Ritel: Fatwa MUI Haramkan Produk Terafiliasi Israel Berpotensi Timbulkan Pengangguran

Aprindo pun mempertanyakan apakah ada kajian dan observasi resmi terkait fatwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Swedia Akan Adili Dua Pelaku Pembakaran Alquran, Aksi Mereka Dinilai Menghina Islam
Swedia Akan Adili Dua Pelaku Pembakaran Alquran, Aksi Mereka Dinilai Menghina Islam

Aksi pembakaran kitab suci umat Islam ini menuai kecaman dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Israel Sita Buku Sekolah karena Ada Gambar Bendera Palestina
Israel Sita Buku Sekolah karena Ada Gambar Bendera Palestina

Pasukan Israel menyita buku pelajaran Palestina dari para siswa yang berada di depan Gerbang Masjid Al-Aqsa.

Baca Selengkapnya
Heboh di Tebet Beredar Selebaran Paham Sesat Menjelekkan Agama, Polisi Turun Tangan
Heboh di Tebet Beredar Selebaran Paham Sesat Menjelekkan Agama, Polisi Turun Tangan

Salah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.

Baca Selengkapnya
Guru Sekolah TK di Garut Pusing Harus Beli Buku Karangan Istri Bupati Pakai Dana BOP, Ini Penjelasan IGTKI
Guru Sekolah TK di Garut Pusing Harus Beli Buku Karangan Istri Bupati Pakai Dana BOP, Ini Penjelasan IGTKI

Satu buku dijual dengan harga Rp30 ribu per eksemplar dan harus dimiliki tip siswa TK,

Baca Selengkapnya
Merasa Kapok, Swedia Pertimbangkan Larang Pembakaran Alquran dan Kitab Suci Lain
Merasa Kapok, Swedia Pertimbangkan Larang Pembakaran Alquran dan Kitab Suci Lain

Pemerintah Swedia kini tengah mempertimbangkan akan melarang pembakaran kitab suci Alquran atau kitab suci lain.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pria Pembakar Alquran di Swedia Kembali Berulah, Kini Injak-Injak Kitab Suci di Depan Kedubes Irak
FOTO: Pria Pembakar Alquran di Swedia Kembali Berulah, Kini Injak-Injak Kitab Suci di Depan Kedubes Irak

Swedia memberikan izin kepada Salwan Momika untuk menistakan Alquran dengan alasan aksi tersebut dilindungi oleh undang-undang kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
MUI Keluarkan Fatwa Haram Gunakan Produk Pro Israel, Aksi Penjual Langsung Buang Barang Dagangan Ini Tuai Pro Kontra
MUI Keluarkan Fatwa Haram Gunakan Produk Pro Israel, Aksi Penjual Langsung Buang Barang Dagangan Ini Tuai Pro Kontra

Sebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pegawai Rumah Makan yang Temukan Selebaran Bernarasi Sesat di Tebet
Kesaksian Pegawai Rumah Makan yang Temukan Selebaran Bernarasi Sesat di Tebet

Kejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.

Baca Selengkapnya