Penertiban Lahan Kondusif, Kemenag Optimistis Kampus UIII Beroperasi Mulai 2020
Merdeka.com - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Arskal Salim meninjau progres penertiban lahan milik Kementerian Agama untuk pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Kamis (14/11). Di sebagian lahan seluas 142,2 hektare itu sempat dihuni oleh warga penggarap dan telah ditertibkan oleh tim gabungan.
Usai memberikan sambutan pada apel persiapan penertiban lahan UIII hari ke 6, Prof Arskal, sapaan akrabnya, mengapresiasi Tim Terpadu Penertiban Lahan UIII terkait progres penertiban. Menurutnya, kondusifitas jalannya penertiban tak lepas dari kekompakan tim yang terdiri dari berbagai unsur tersebut, baik dari Kemenag, Kuasa Hukum, Satpol PP, TNI dan Polri maupun unsur pendukung lainnya.
"Hari ini sudah kita mulai kembali untuk Penertiban Lahan yang dimiliki Kementerian Agama atau ex RRI, hari ini hari keenam dan sepanjang dimulai sejak hari pertama semua proses ini berlangsung dengan baik suasana mendukung, kondusif, tidak ada gangguan-gangguan. Kalaupun ada tidak lebih dari protes-protes biasa, dan itu bisa diselesaikan dengan baik oleh tim," ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
-
Di mana lokasi pembangunan IKN? Pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di antaranya Istana dan Kantor Presiden, Plaza Seremoni (lapangan upacara), kementerian koordinator (kemenko) yang terdiri gedung satu, dua, tiga dan empat, serta tapak rumah menteri dikebut pembangunannya.
-
Dimana IKN fokuskan pembangunannya di tahap 3? Groundbreaking tahap 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp10 triliun.
-
Dimana IDI Kaltim berada? IDI di Kalimantan Timur (Kaltim) menempati peringkat empat secara nasional.
-
Apa yang sedang dibangun di IKN? Pembangunan infrastruktur kota dan gedung pusat pemerintahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut.
Arskal menyatakan optimistis target UIII membuka penerimaan mahasiswa dan memulai perkuliahan pada 2020 bisa tercapai. Hingga target keseluruhan pembangunan kompleks UIII rampung 100 persen pada 2022 pun turut terdongkrak.
Sebelumnya progres pembangunan yang dilakukan oleh sejumlah kontraktor sempat tersendat lantaran masih adanya warga penggarap yang enggan ditertibkan dari lahan tersebut, namun dengan hasil positif penertiban lahan tahap I tersebut, maka target tersebut pun kian dekat.
"Kami optimis kampus kelas dunia, Universitas Internasional yang kita bangun ini, akan berlanjut sampai 2022. Tapi untuk kuliah, pembukaan, memulai program perkuliahan itu akan kita lakukan tahun 2020 Bulan September," terang Arskal.
Minta Kontraktor Kejar Target Pembangunan
Setelah semua lahan ditertibkan dari penghuni ilegal, pihaknya berharap, kontraktor yang menggarap proyek pembangunan kampus UIII dapat lebih memaksimalkan lagi pekerjaannya.
"Harapan saya pembangunan ini berjalan dengan cepat lagi, ya karena dari kemarin kita agak tersendat-sendat berhubung ada lahan-lahan yang dikuasai, atau yang diduduki oleh para penggarap, nah sekarang ini kan sudah lebih leluasa, sehingga pihak kontraktor akan lebih mampu mempercepat. Jadi mereka lama menunggu, jadi sekarang saya lihat mereka akan bisa lebih memaksimalkan lagi untuk pengerjaannya sampai tahun 2020 untuk tahap I ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sudah siap beroperasi pada 2020. Hal ini disampaikan Menag saat menerima kedatangan Rektor UIII Komarudin Hidayat di Kantor Kementerian Agama. Selasa (12/11/2019).
"Itulah yang disampaikan oleh Pak JK (Jusuf Kalla-red) ketika mau bangun Universitas Internasional ini. Begitu banyak yang mau studi ke sini. Jadi sekarang dibentuk itu dan dibangun. Dan tahun depan bisa dimulai," kata Menag.
Sebagai informasi, penertiban lahan berstatus Barang Milik Negara (BMN) dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 0002/Cisalak atas nama Kementerian Agama RI berlangsung sejak Kamis (7/11) lalu. Proses penertiban berlangsung kondusif lantaran beberapa warga yang sebelumnya menempati lahan tersebut telah mengosongkan bangunan yang ada di atasnya. Penertiban sendiri didukung oleh berbagai unsur, di antaranya Satpol PP, TNI, Polri, PLN, Pemadam Kebakaran dan unsur pendukung lainnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai bagian dari Tim Terpadu PDSK turun ke lapangan didampingi unsur TNI-Polri, Satpol PP, Kecamatan, Kelurahan.
Baca SelengkapnyaMisrad menuturkan, pada pengalaman sebelumnya, Kemenag sudah sukses melakukan pencairan santunan ganti untung terhadap warga terdampak lahan pembangunan UIII.
Baca SelengkapnyaSebanyak 4 sekolah Islam Al Azhar telah dikembangkan di Summarecon dengan total 3000 murid.
Baca SelengkapnyaRencana perluasan itu membuat jemaat HKI Juanda was-was. Mereka cemas rumah ibadahnya harus dipindah.
Baca SelengkapnyaMenurut Tito, IKN memberikan banyak kenyamanan salah satunya adalah indeks polusinya yang sangat rendah, berbeda dengan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPesantren tersebut awalnya sebuah gubuk yang difungsikan untuk pengajian rutin.
Baca SelengkapnyaPembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSementara KEK baru di Morowali, Sulawesi Tengah akan ada pengembangan nikel yang juga melibatkan PT Vale Indonesia Tbk.
Baca SelengkapnyaFormulasi pembangunan IKN adalah percampuran dari Pusat Administratif (KIPP) dan Pusat Perekonomian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaKunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaKetiga gedung tersebut adalah Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Tantya Sudhirajati dan tahanan.
Baca Selengkapnya