Pengakuan PIS mau diculik direkam guru & rekaman diberikan ke Kepsek
Merdeka.com - Polres Jakarta Barat memastikan percobaan penculikan yang menimpa PIS, bocah kelas IV SD di Tanjung Duren tidak ada. Fakta tersebut diketahui setelah penyelidik memeriksa CCTV, keterangan saksi-saksi dan rekonstruksi.
Sebelumnya, beredar viral video pengakuan PIS yang mengaku mengalami percobaan penculikan. Namun, peristiwa itu urung terjadi karena keberaniannya menggigit tangan terduga pelaku.
Kasubag Humas Polres Jakarta Barat Kompol Purnomo mengatakan pengakuan PIS direkam oleh salah satu gurunya.
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan? Bertha Yalter, yang berusia 71 tahun dan berasal dari North Miami Beach, dihadapkan pada tuduhan percobaan pembunuhan dan serangan terhadap seseorang yang berusia di atas 65 tahun setelah diduga menyerang suaminya dalam keadaan marah.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Kemudian video itu dikasih ke kepala sekolah. Nah, kepala sekolah langsung menyebar ke komite, sekitar 20 orang," ujar Purnomo saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/9).
Si kepala sekolah, lanjut Purnomo, menyebar video ke komite dengan maksud memberikan peringatan agar meningkatkan kewaspadaan.
"Nah yang memviralkan ini di media sosial yang kita belum tahu," tuturnya.
Disamping itu, menurut pengakuan orang tua PIS, anaknya terkadang kerap melebih-lebihkan sesuatu.
"Anaknya memang suka begitu kalau menurut orang tuanya. Harusnya masuk sekolah dibilang enggak masuk. Cuma itu nanti kita dalami," ungkapnya.
Sebelumnya, Purnomo menjelaskan kebohongan PIS terungkap setelah pemeriksaan CCTV.
"Di CCTV terlihat bahwa anak tersebut (PIS) sedang melintas, kemudian ada mobil parkir ya milik Pak Simon itu sama keluarga dan anaknya yang berada di dalam mobil," jelas Purnomo.
Lantaran pintu mobil hendak dibuka si pemilik, kata Purnomo, tukang parkir langsung menarik PIS.
"Tukang parkir supaya agak cepat karena pintu mau dibuka jadi dia (tukang parkir) menarik anak tersebut. Nah itu dikira mau diculik," beber Purnomo.
Lebih jauh, Purnomo menjelaskan jika Simon si pemilik mobil merupakan warga sekitar. Ia memang biasa memarkir mobil di lokasi.
"Mobil parkir di situ karena rumah pak Simon memang di situ masuk gang," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara berani anak tersebut mengejar tokek ke manapun ia pergi.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah memilih untuk bungkam atas kasus yang menimpa peserta didiknya.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pemerkosaan di sekolah. Dia mengancam para korban.
Baca SelengkapnyaReza mengungkapkan korban sudah berulang kali menolak ajakan VC.
Baca SelengkapnyaLantaran melakukan aksi tak mulia, para siswa tersebut menuai rasa miris publik.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaKini, guru dalam video tersebut sudah dinonaktifkan sebagai pengajar dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Baca SelengkapnyaLangkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca Selengkapnya