Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari

Pengalaman pahit 2 ABG Sukabumi 17 jam di indekos muncikari Dua perempuan Sukabumi nyaris dijual ke Papua. ©2016 merdeka.com/salviah ika padmasari

Merdeka.com - LA (19) dan AS (16) masih dihantui pengalaman pahit yang mungkin tak pernah terlupakan seumur hidup. 17 jam berada di indekos muncikari di Makassar membuatnya terguncang. Bagaimana tidak, keduanya hampir saja menjadi korban perdagangan manusia yang dilakukan Mami Siska dan Mami Cindy.

Kisah pahit dua perempuan asal Pelabuhan Ratu, Sukabumi ini berawal saat AS berkenalan dengan Dadu, preman pasar kawan nongkrong AS. Dadu menawarkan pekerjaan dan memperkenalkannya dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai distributor minuman keras dari Jakarta ke Papua, dipanggilnya Mas Ujang.

Ujang ini kemudian menawarkan pekerjaan sebagai pemandu karaoke di Makassar. AS kemudian mengajak LA. Keduanya sepakat mengadu nasib ke Kota Daeng, Makassar.

Keduanya dijanjikan diberi uang saku masing-masing Rp 2 juta, namun kenyataannya hanya Rp 800 ribu. Rp 1,2 juta sisanya ditarik Ujang untuk dibelikan koper, pakaian dan kosmetik.

"Diizinkan sama ibu karena ngakunya ke ibu mau ke Bogor bekerja sebagai pemandu karaoke," kata AS.

Alasan serupa juga diutarakan LA ke tantenya yang selama ini merawat. Alhasil, AS dan LA berangkat bertiga dengan Ujang ke Jakarta, Rabu (5/10).

Kurang lebih tiga hari mereka di Jakarta bersama Ujang selanjutnya diantar ke bandara untuk terbang ke Makassar, Sabtu (8/10) dini hari.

"Setiba di bandara kami dijemput Mami Siska dan dibawa ke sebuah kos-kosan milik Mami Cindy," timpal LA.

Di indekos ini, Mami Siska menyampaikan kalau lowongan pekerjaan di Makassar sudah penuh sehingga harus dikirim ke Papua. AS panik karena membayangkan akan dibawa ke daerah yang jauh.

"Saya tambah takut karena Mami Siska seperti keceplosan, katanya kalau kalian mau pulang, harus bayar masing-masing Rp 50 juta," tutur AS.

Karena ucapan-ucapan Mami Siska itu, AS mulai menangis dalam kamar lantaran takut dijual untuk jadi pekerja seks komersil. Dia kemudian mengajak LA untuk melarikan diri.

Selain AS menangis, LA juga mengaku dicekoki obat diduga narkoba. "Saya disuruh minum obat berbentuk tablet ukuran cukup besar sama Mami Siska. Disuruh emut saja, tidak boleh dibantu dengan air padahal rasanya sangat pahit. Katanya harus dihabiskan biar bisa gemuk. Tapi ternyata saya di-PHP (pemberi harapan palsu). Kayaknya itu bukan obat gemuk tapi obat yang membuat saya seperti mabuk, mata merah," tutur LA.

LA mengaku tidak tahu apa hubungannya antara 'obat gemuk' itu dengan pekerjaannya nanti sebagai pemandu karaoke. Dia habiskan saja obat itu karena dipaksa.

Di saat hampir putus asa, tiba-tiba ibu AS menelepon. Korban pun menceritakan kejadian sebenarnya. Ibunya minta agar dirinya melarikan diri.

"Karena sudah ketakutan dan merasa terancam, saya pasang status di Facebook. Saya tulis, "orang yang di Makassar, ping dong," tutur AS.

Alhasil, status itu dibaca oleh Mas Ipul yang tergabung dalam grup paguyuban Jawa Barat. Dari situ AS terus berkomunikasi dan dipandu untuk melarikan diri.

LA menambahkan, dia menerima ajakan AS dan berani keputusan untuk kabur melihat AS terus menangis. Keduanya pun sepakat melarikan diri pada Minggu (9/10) sekira pukul 10.00 WITA.

"Kami berdua pamit ke Mami Cindy ke pasar Cidu dekat kos untuk beli sabun pencuci muka dikawal keponakan Mami Cindy. Setiba di Pasar Cidu, kami minta keponakan Mami Cindy itu yang masuk untuk beli sabun pencuci muka dan kami menunggu di becak motor (bentor). Setelah itu kami pun kabur dengan bentor dipandu sama Mas Ipul melalui ponsel dan BBM. Lalu ke Polsek terdekat, Polsek Wajo dekat pasar mengamankan diri setelah bertemu Mas Ipul tadi di Pasar Ciru," kata LA.

Setelah di Polsek Wajo, kata LA, Mas Ipul ini memutuskan untuk melapor ke Polsek Mamajang karena punya kenalan di sana. Dari Polsek Mamajang inilah, polisi berkomunikasi dengan Dinas Sosial.

"Semalam, (Senin) pukul 08.00 WITA, AS dan LA tiba di kantor diantar polisi. Setelah itu kita inapkan mereka di rumah aman sebelum dipulangkan ke kampungnya," kata Sudirman Ibrahim, Kepala Seksi Tindak Kekerasan dan Pekerja Imigran Dinas Sosial Sulsel.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ironi Gadis 16 Tahun di Hotel Senopati: Open BO, Dicekoki Minuman Campur Miras, Tewas Kejang-Kejang
Ironi Gadis 16 Tahun di Hotel Senopati: Open BO, Dicekoki Minuman Campur Miras, Tewas Kejang-Kejang

Korban tewas di lokasi kejadian usai mengonsumsi zat adiktif.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak

Aksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Viral 2 WNI Diborgol di Kamar Mandi di Perbatasan Vietnam, 3 Hari Tak Diberi Makan & Dipaksa Jadi Scammer
Viral 2 WNI Diborgol di Kamar Mandi di Perbatasan Vietnam, 3 Hari Tak Diberi Makan & Dipaksa Jadi Scammer

Heboh pasutri asal Purwakarta, Jawa Barat disekap dan diborgol hingga tak diberi makan saat bekerja di Kamboja.

Baca Selengkapnya
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Buka Bisnis Prostitusi, Mahasiswa Divonis 1,5 Tahun
Buka Bisnis Prostitusi, Mahasiswa Divonis 1,5 Tahun

Pelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Praktik Perdagangan Wanita Jadi PSK di Malaysia
Polisi Bongkar Praktik Perdagangan Wanita Jadi PSK di Malaysia

Dari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya
Tiga Perantauan asal Sumba Perkosa Teman Satu Daerah di Bali
Tiga Perantauan asal Sumba Perkosa Teman Satu Daerah di Bali

Pelaku bergantian memerkosa korban di kamar indekos perempuan itu.

Baca Selengkapnya
Tergiur Iming-Iming jadi Model, Dua Anak di Bawah Umur Malah Dijadikan Pemeran Pornografi Live Streaming di Medsos
Tergiur Iming-Iming jadi Model, Dua Anak di Bawah Umur Malah Dijadikan Pemeran Pornografi Live Streaming di Medsos

Para korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.

Baca Selengkapnya
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma

Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.

Baca Selengkapnya
Begini Alur Elisa Iming-Iming 26 WNI Kerja di Erbil hingga Jadi Korban TPPO, Ancam & Sekap Korban
Begini Alur Elisa Iming-Iming 26 WNI Kerja di Erbil hingga Jadi Korban TPPO, Ancam & Sekap Korban

Para korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki

Baca Selengkapnya