Pengamat Nilai Hoaks Jadi Alat Kuasai Narasi Publik Buat Mobilisasi Dukungan
Merdeka.com - Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menyebut selama kunjungan ke sejumlah daerah kerap mendapat keluhan warga yang mulai netralitas Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu terkait kabar ada 7 kontainer berisi surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, yang belakangan ternyata hoaks.
Pengamat politik dari Universitas Presiden Muhammad A S Hikam menilai berita bohong alias hoaks merupakan upaya untuk menguasai dan mengontrol narasi publik. Tujuannya untuk memobilisasi dukungan politik pada Pemilu dan Pilpres tahun ini.
Dia menambahkan, menguasai narasi publik tak kalah penting dibandingkan dengan kontrol dan penguasaan atas sumberdaya ekonomi serta kekuasaan politik.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana pemilu membantu rakyat kontrol pemerintahan? Dengan adanya pemilu, para pemimpin dan wakil rakyat akan bertanggung jawab kepada rakyat karena dipilih oleh mereka. Rakyat memiliki hak untuk mengawasi kinerja para pemimpin dan mengubah pemimpin yang dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik melalui pemilu berikutnya.
-
Apa arti 'kedaulatan berada di tangan rakyat' dalam pemilu? Seperti yang dijelaskan dalam UU Pemilu, arti dari 'kedaulatan berada di tangan rakyat' adalah bahwa rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak, dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk pemerintahan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
-
Siapa yang memiliki peran penting dalam Pemilu? Keterlibatan rakyat dalam memilih pemimpin melalui Pemilu juga merupakan ekspresi dari hikmat kebijaksanaan dalam pembentukan pemerintahan, yang menjadi salah satu nilai utama dari Sila Ke-4 Pancasila.
-
Mengapa asas pemilu penting? Pertanyaan sebutkan asas pemilu menjadi penting untuk dijawab. Pasalnya, tanpa asas yang jelas, pemilu akan berlangsung secara serampangan dan mengesampingkan peraturan yang sudah ditentukan.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
"Itu menjelaskan mengapa produksi dan reproduksi narasi menjadi wahana perebutan dan pertarungan tersendiri dalam kontestasi Pileg dan Pilpres 2019. Begitu pentingnya sehingga penyebaran hoaks pun jadi strategi pilihan bagi produksi dan reproduksi narasi politik," katanya Hikam saat dihubungi, Selasa (8/1).
Hikam mengungkapkan, hoaks menjadi komoditas penting dalam ekonomi politik narasi dan akan terus menerus dipercanggih kualitasnya. Kemudian hoaks akan dinormalisasikan dalam wacana dan praktis politik.
"Ia dianggap tak punya kaitan dengan etik atau moral, hanya alat sebagaimana uang dan pengaruh," jelasnya.
Dia menduga, hoaks yang marak di Pilpres kali ini merupakan gerakan sistematis. Alasannya karena hoaks terus saja terjadi selama masa kampanye berlangsung.
"Harus diinvestigasi dengan cermat. Tetapi indikasinya memang mengarah ke sana (gerakan sistematis), sebab berkali-kali terjadi," ujarnya.
Untuk itu, Hikam menyarankan masyarakat untuk menolak atau mengklarifikasi segala hoaks yang ada. Sebab melegitimasi hoaks dalam narasi publik dengab dalih seperti penyeimbangan informasi atau pemberian alternatif fakta sama saja dengan reproduksi berita bohong.
Sebelumnya, Sekretaris Bapilu DPP PSI, Andi Saiful Haq mengecam pernyataan Sandiaga. Ia meragukan kredibilitas dan integritas KPU.
"Jikapun ada hasil KPU yang meragukan itu adalah karena meloloskan tukang bohong sebagai Capres dan Cawapres seperti Prabowo dan Sandi Uno. Itupun Karena dalam penetapan Capres dan Cawapres tidak ada tes kebohongan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.
Baca SelengkapnyaPolitik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca SelengkapnyaFakta membantu memisahkan berita dari opini atau spekulasi, memberikan dasar yang kuat agar masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi dengan benar.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Baca Selengkapnya