Pengemudi Taksi Online Kritis Usai Ditusuk 27 Kali oleh Penumpangnya
Merdeka.com - Seorang pengemudi mobil online, Nova Hadinata (37) kritis usai ditusuk dua begal sadis. Polisi langsung meringkus satu dari dua pelaku.
Peristiwa itu terjadi bermula korban menggunakan mobil Calya BG 1430 EG warna abu-abu menjemput kedua pelaku di Lorong Garuda, 7 Ulu, Palembang, Senin (11/11) pukul 23.20 Wib. Mereka minta diantar ke Jalan Tanah Merah III, Kelurahan Way Itam, Pakjo, Palembang.
Begitu hendak tiba di TKP, kedua lelaki langsung menghujamkan senjata tajam ke tubuh korban. Akibatnya, korban mengalami 27 tusukan dan kritis di rumah sakit. Luka korban mayoritas berada di kepala, leher, dan pundak.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Kemudian, korban keluar dari mobilnya dan berteriak minta tolong. Warga yang mendengar langsung mengevakuasi korban ke RS Siti Khodijah Palembang. Sementara kedua pelaku langsung melarikan diri dengan tangan kosong.
Kurang dari enam jam setelah menerima laporan, Satreskrim Polrestabes Palembang menangkap salah satu tersangka, bernama Marmada Saputra Jaya alias Yayang (21) di kediamannya di Lemabang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Dia bermaksud kabur karena telah menyiapkan bekal pakaian.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Yon Edi Winara mengungkapkan, pelaku telah berniat merampok dan membunuh korban. Keduanya sengaja meminjam ponsel orang lain untuk memesan taksi online.
"Dari pengakuan tersangka, mereka memang ada niat merampok, bahkan membunuh. Makanya, mereka tusuk korban puluhan kali biar tewas, tapi korban selamat," ungkap Yon, Selasa (12/11).
Saat ini, penyidik memburu satu pelaku lain berinisial BS. Sementara tersangka Marmada akan dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan.
"Kami imbau para pengemudi taksi online untuk lebih berhati-hati, tetap waspada dalam keadaan dan dimana pun saat mengantar atau menjemput penumpang," imbaunya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaTri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaMobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Simpang tiga Yeh Pulu Banjar Goa, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Senin (2/9) pukul 09.30 WITA kemarin.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaSeorang pengemudi Toyota Avanza Veloz menabrak empat sepeda motor secara beruntun
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca Selengkapnya