Pengendara speedboat di Nunukan yang hilang ditelan ombak ditemukan tewas
Merdeka.com - Rahmat (42), warga Pasar Baru, Nunukan, Kalimantan Utara, yang hilang tenggelam di perairan Muara Sungai Ular, Kamis (25/1) pagi kemarin, sore ini ditemukan tewas. Jasadnya diserahkan ke keluarganya, untuk persiapan pemakaman.
Jasad Rahmat, ditemukan 10 menit kemudian, saat tim SAR gabungan menutup operasi pencarian di hari kedua ini, sekitar pukul 17.00 Wita.
"Sudah ditemukan barusan saja, sekitar jam 05.10 sore ini tadi. Kondisi meninggal dunia," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, Jumat (26/1) petang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
Usai penemuan, jasad korban bergegas dievakuasi menggunakan rubber boat. Mengingat, permintaan keluarga korban, untuk segera dimakamkan.
"Ya, dibawa ke rumah keluarga korban di kawasan Sungai Bolong, Nunukan, atas permintaan keluarga. Korban ditemukan, operasi pencarian selesai," ujar Octavianto.
Peristiwa itu terjadi Kamis (25/1) pagi kemarin, sekira pukul 10.00 Wita. Speedboat bermesin 40 PK yang dikemudikan Rahmat, mengangkut 4 orang penumpang satu keluarga dari dermaga Seimanggaris ke pulau Nunukan.
Di tengah perjalanan, sekitar 25 menit berlayar, dalam kondisi mesin speedboat hidup, korban memperbaiki tali speedboat yang dia kemudikan. "Tiba-tiba, ada ombak tinggi menghantam speedboat. Seketika, korban jatuh dan hilang di laut," kata Octavianto.
Empat penumpang di speedboat, sekaligus saksi mata kejadian, tidak sempat menolong korban begitu tahu korban jatuh ke laut. "Jadi ada speedboat lain yang kebetulan lewat di sekitar lokasi. Sempat mencari korban motoris Rahmat ini di perairan, tapi tidak ketemu," ujar Octavianto.
Keempat korban selamat satu keluarga itu adalah warga Jalan Utama RT 01 Seimanggaris, masing-masing Taga (46) dan istrinya Nurdiana (40), juga 2 anaknya Fauzan dan Fauziah usia 2 tahun. Mereka mendapatkan pertolongan medis untuk memulihkan trauma, dan pulang ke rumah kembali.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca Selengkapnya