Penghuni Green Pramuka sebut curhatan Acho di blog bukan rekayasa

Merdeka.com - Puluhan penghuni unit apartemen Green Pramuka berdatangan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, Senin (7/8), untuk mengawal kasus komika Muhadkly alias Acho. Acho menjadi tersangka karena mengkritik di Green Pramuka Apartemen, Jakarta Pusat, di blog.

Salah satu penghuni apartemen, Lina Herlina (43) mengatakan berbagai keluhan yang ia rasakan saat tinggal di Green Pramuka Apartemen. Salah satunya parkiran yang sangat jauh di luar kompleks.

"Tadinya ada parkiran tapi sudah tidak diperbolehkan lagi dengan alasan itu bukan hak kita, itu hak nya yang punya tower baru yang ada malnya, jadi dialihkan ke parkiran lantai dasar yang tidak bisa menampung banyak kendaraan," kata Lina, Senin(7/8).

Lina yang tergabung dalam Perhimpunan pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) juga mengeluhkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) yang tak kunjung didapatkan.

"Dulu dijanjikan setelah 2 tahun pembelian, diulur lagi setelah 17 tower jadi, sekarang baru 9 tower yang jadi. Masa yang dari tahun 2011 harus nunggu 17 tower jadi," ujarnya.

Pembayaran Pajak Bumi Bangunan dianggap tidak jelas karena tidak ada faktur resmi hanya melalui pesan singkat untuk memperlihatkan nominal yang harus dibayarkan.

"Tidak kertas resminya, kita bayar melalui pengelola yang nominalnya dikirim hanya lewat SMS. Jadi sekarang saya enggak mau bayar lagi," katanya.

Lina menambahkan semua yang dikeluhkan Acho, memang benar terjadi tanpa rekayasa.

"Suara Dia (Acho) adalah suara kami, kami di sini mendukung Acho," pungkasnya.