Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penguasaan Lahan Sawit Jadi Motif Pembunuhan Mayat Ditemukan Dalam Parit

Penguasaan Lahan Sawit Jadi Motif Pembunuhan Mayat Ditemukan Dalam Parit Kasus Pembunuhan di Labuhan Batu. ©2019 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Pembunuhan terhadap Maraden Sianipar dan Martua P Siregar alias Pak Sanjai di Labuhan Batu, Sumut, ternyata bermotif perebutan lahan sawit. Kedua korban dihabisi karena menggarap kebun yang sebenarnya sudah dieksekusi pemerintah karena masuk kawasan hutan.

"Motif kejadian ini terkait masalah perebutan lahan KSU Amelia milik tersangka H (Wibharry Padmoasmolo alias Harry)," kata Kapolda Sumut, Irjen Agus Andrianto, Jumat (8/11).

Harry turut menjadi tersangka dan sudah diamankan bersama 4 tersangka lainnya. Sementara 3 orang masih diburu petugas.

Orang lain juga bertanya?

Selain Harry, tersangka yang sudah tertangkap yakni: Janti Katimin Hutahean alias Jampi Hutahean, Daniel Sianturi, Victor Situmorang alias Pak Revi, dan Sabar Hutapea alias Pak Tati. Tiga orang masih diburu petugas masing-masing, Joshua Situmorang alias Jos, Rikky, dan Hendrik Simprangkir.

Victor dan Sabar lebih dulu ditangkap. Kedua sekuriti KSU Amalia ini diamankan petugas Polres Labuhan Batu dari kediamannya masing-masing di Panai Hilir.

Tersangka lainnya ditangkap tim dari Subdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut. Daniel ditangkap di rumah kerabatnya di Desa Janji, Parlilitan, Humbang Hasundutan, Selasa (5/11). Jampi diringkus di indekos Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe, Karp, Rabu (6/11). Sementara Harry diamankan dari rumahnya di Kompleks Perumahan CBD, Polonia, Medan pada Kamis (7/11).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian, menambahkan, konflik terjadi setelah areal yang masuk kawasan hutan itu dieksekusi Kementerian Kehutanan pada 2018. Sebelumnya lahan itu dikelola dan dijadikan kebun sawit oleh Harry melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Amelia.

Sejak kebun dieksekusi Kementerian Kehutanan pada 2018, para penggarap pun masuk ke sana, termasuk kelompok yang dipimpin Maraden dan Martua menggarap lahan itu. Sementara KSU Amelia masih menjaga lahan itu karena masih ada tanaman sawitnya.

Harry diduga kuat memerintahkan Janti Katimin Hutahean alias Jampi Hutahean, Humas pada KSU Amelia, untuk mengusir atau menghabisi Maraden dan kelompoknya. Upah akan diberikan setelah pembunuhan.

Meski Harry tidak mengakui terlibat kasus ini, penyidik sudah memegang bukti-bukti keterlibatannya. Dia diduga menginstruksikan untuk mengusir atau menghabisi korban.

Dia bahkan diketahui pernah menyuruh Joshua Situmorang untuk menghabisi Ranjo Siallagan, penggarap lainnya, dengan upah Rp15 juta. Namun Ranjo tidak mati.

Dalam kasus pembunuhan Maraden dan Martua, Jampi yang menerima instruksi dari Harry merencanakan pembunuhan di rumahnya bersama Joshua Situmorang, Rikky dan Hendrik Simprangkir. Dia juga merekrut Daniel Sianturi alias Niel sebagai eksekutor dan memberinya Rp1,5 juta setelah melakukan pembunuhan.

Setelah pembunuhan itu, Jampi menerima kiriman uang Rp40 juta dari Wati, Bendahara KSU Amalia. Uang itu kemudian dibagi kepada para pelaku lain. Jampi mendapatkan Rp7 juta, Daniel Sianturi Rp10 juta, Rikki Rp7 juta, Hendrik Simorangkir Rp9 juta, Wati masih berstatus saksi. "Kita masih mendalami keterlibatannya," jelas Kapolda Sumut.

Agus mengultimatum para tersangka yang kabur segera menyerahkan diri. "Kita kasih waktu seminggu untuk menyerahkan diri.

"Identitas sudah kita ketahui. Kita tidak akan ragu melakukan tindakan tegas terukur. Menyerahkan diri lebih baik," tegasnya.

Seperti diberitakan, jasad Maraden ditemukan di dalam parit di kompleks gudang kontainer PT SAB/KSU Amalia, Rabu (30/10) sekitar pukul 16.00 Wib. Sementara tubuh Martua ditemukan Kamis (31/10), sekitar 200 meter dari lokasi penemuan mayat Maraden. Di tubuh keduanya ditemukan sejumlah luka.

Kasus pembunuhan ini menjadi perhatian karena ada yang menyebut Maraden dan Martua sebagai wartawan. Setelah ditelusuri pula yang menyebut Martua memang pernah menjadi wartawan mingguan setempat, sedangkan Maraden merupakan mantan Caleg Partai NasDem. Keduanya kemudian berkecimpung di LSM setempat.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi
4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Ini Analisis Polisi

4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk

Baca Selengkapnya
Mayat Pria di Kali BKT Ternyata Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku
Mayat Pria di Kali BKT Ternyata Korban Pembunuhan, Ini Motif Pelaku

Polisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.

Baca Selengkapnya
Ini Peran 3 Tersangka Kasus Bos Rental Mobil Dikeroyok hingga Tewas di Pati
Ini Peran 3 Tersangka Kasus Bos Rental Mobil Dikeroyok hingga Tewas di Pati

Ketiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan yang Viral di Bogor, Pelaku sempat ajak Korban Pesta Miras Sebelum Dihabisi
Kronologi Pembunuhan yang Viral di Bogor, Pelaku sempat ajak Korban Pesta Miras Sebelum Dihabisi

Pelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati

Baca Selengkapnya
Tiga Penembak Mati Sekuriti di Sarolangun Diringkus, Ini Motifnya
Tiga Penembak Mati Sekuriti di Sarolangun Diringkus, Ini Motifnya

Polisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Bunuh Nenek Tetangga Gara-Gara Lahan, Ayah dan Dua Anaknya Dituntut Hukuman Mati
Bunuh Nenek Tetangga Gara-Gara Lahan, Ayah dan Dua Anaknya Dituntut Hukuman Mati

Jaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Tewas di Pati
Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Tewas di Pati

Polisi menetapkan satu orang tersangka baru dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas di Pati.

Baca Selengkapnya
Pengeroyok Bos Rental Mobil di Pati Jadi 10 Orang, Ada yang Ditangkap di Hutan
Pengeroyok Bos Rental Mobil di Pati Jadi 10 Orang, Ada yang Ditangkap di Hutan

Para pelaku ada yang ditangkap saat sembunyi di hutan dan kebun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Danpomdam Jaya Buka Suara Motif Paspampres Minta Rp50 Juta saat Culik & Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
VIDEO: Danpomdam Jaya Buka Suara Motif Paspampres Minta Rp50 Juta saat Culik & Aniaya Warga Aceh hingga Tewas

Motif para pelaku sejauh ini dikarenakan faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya
Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya

Hotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jateng, Eks Dirut dan Mantan Manajer Anak Usaha Pelindo Ditahan
Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jateng, Eks Dirut dan Mantan Manajer Anak Usaha Pelindo Ditahan

Tersangka lainnya, yang seorang mitra perusahaan, juga sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Selengkapnya