Pengungsi Rohingya di Aceh terserang diare hingga gizi buruk
Merdeka.com - Sebanyak 682 pengungsi kaum Rohingya dan muslim Bangladesh sudah sepuluh hari bermukim di kamp pengungsian Pelabuhan Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh. Selama itu pula, banyak dari mereka mengeluh berbagai macam penyakit.
Dari pantauan merdeka.com di lokasi pengungsian, para pendatang Rohingya dan Bangladesh selalu menyambangi posko kesehatan buat berobat. Kebanyakan datang adalah kaum perempuan, lansia, dan anak-anak.
Menurut petugas kesehatan setempat, Nur Azrani, para pengungsi itu kerap mengeluhkan diare, gastritis (radang lambung), dan anemia (kekurangan darah). Bahkan, terdapat anak-anak para imigran mengidap anemia dan tegang otot, gizi buruk, hingga kekurangan cairan (dehidrasi).
-
Siapa yang mengkoordinasikan Pengungsi Rohingya di Aceh? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sejumlah warga yang mengungsi tersebut sudah adanya kesepakatan sebelumnya.'(Rohingya) Sebelumnya ada kesepakatan ya, bahwa terkait dengan pengungsi-pengungsi yang masuk ke negara transit dan akan ke negara tujuan, maka mau tidak mau kita harus menerima.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Dimana Rohingya dijemput? Andi menjelaskan, warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Dimana Pengungsi Rohingya di Aceh singgah? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
"Ada juga yang hanya demam, sakit perut, luka-luka, semua kita obati," kata Nur Azrani, Senin (25/5).
Nur mengatakan, secara umum kondisi kesehatan 682 pengungsi baik kaum Rohingya dan Bangladesh sudah membaik. Berbeda dari sewaktu baru ditemukan. Mereka dalam kondisi kelaparan, terutama anak-anak yang kekurangan gizi. Bagi bayi yang mengalami kekurangan gizi, ujar Nur, mendapatkan penanganan medis yang khusus.
"Bagi anaknya yang mengalami kekurangan gizi, kita minta untuk selalu bawa ke sini untuk diperiksa," tambah Nur.
Menyangkut persediaan obat-obatan, tambah Nur, semua mencukupi. Pasokan kebutuhan peralatan medis untuk pertolongan pertama mencukupi. Bahkan bila ada pasien yang harus diinfus pun sudah tersedia peralatannya, meskipun fasilitas terbatas.
"Cukup. Obat dan lainnya, bahkan ada yang kita infus di sini. Kecuali kalau sudah tidak dapat kita tangani, baru kita rujuk," ucap Nur. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaAceh menjadi wilayah yang kerap disinggahi pengungsi Rohingya. Mereka datang dengan kapal secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaMeski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin disertai banjir bandang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaHal itu sekaligus menanggapi evakuasi 151 orang imigran Rohingya ke daratan setelah hampir sepekan mereka terombang-ambing di perairan Labuhan Haji
Baca Selengkapnya