Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjelasan Eijkman Beda Vaksin Covid-19 Sinovac & Merah Putih

Penjelasan Eijkman Beda Vaksin Covid-19 Sinovac & Merah Putih Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Kepala Lembaga Biologi Eijkman, Prof Amin Soebandrio menjabarkan perbedaan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan oleh Eijkman dengan vaksin Sinovac dari Tiongkok.

"Yang membedakan pasti Sinovac virusnya dari China, kalau merah putih dari Indonesia. Walaupun virusnya di Indonesia asalnya dari China juga. Kan kita dapatnya dari Wuhan juga," ujar Amin yang disiarkan langsung dalam program Ruang Merdeka, Rabu (4/11).

Amin menjelaskan bahwa virus dari China dan dari Indonesia bisa saja memiliki pola mutasi atau struktur virus yang berbeda. Hal ini dikarenakan setiap kali virus memperbanyak diri, itu akan terjadi mutasi secara acak. Walau tidak selalu mutasi itu menyebabkan perubahan fungsi atau struktur dari virus.

Amin juga mengaku sudah mempelajari virus-virus yang bersirkulasi di Indonesia dan sudah dibandingkan dengan virus corona yang ada di Tiongkok, Amerika, dan negara-negara lain. Hasilnya menunjukkan bahwa virus corona yang ada di Indonesia masih memiliki kekerabatan yang dekat dengan virus corona di Tiongkok jika dibandingkan dengan virus corona di negara-negara barat.

Selain asal virus yang kemudian dikembangkan menjadi vaksin, perbedaan lain dari vaksin Sinovac dengan Vaksin Merah Putih adalah cara pengembangan vaksinnya atau platformnya.

"Platform itu artinya bagaimana kita mengembangkan vaksin. Kalau yang Sinovac itu dia menggunakan virus utuh. Jadi virus hidup (yang) sudah mereka pilih, itu satu galur virus itu ditumbuhkan di dalam sel dengan medium khusus dalam bejana khusus yang kapasitasnya besar, ratusan liter. Itu yang juga memberikan risiko yang tinggi."

"Setelah berhasil dibiakkan kemudian virus itu dimatikan dengan bahan kimia, dengan cara apapun, setelah virusnya diyakini mati seluruhnya tinggal dipisahkan saja dari selnya, dari medianya. Setelah berhasil dimurnikan itu vaksinnya sudah jadi. Sudah siap pakai."

Berbeda dengan Virus Sinovac, Amin menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih tidak menggunakan virus utuh melainkan hanya dua bagian terpenting dari virus yang ada.

"(bagiannya) Yaitu Protein S/ protein spike dan protein N. Jadi hanya sebagian kecil saja yang memang diperlukan untuk proses imunisasi ini. Untuk mendapatkan dua protein itu prosesnya lebih panjang daripada whole virus."

Selain membutuhkan waktu yang panjang dan tidak langsung jadi, tidak semua lab dapat menemukan protein-protein ini. Dibutuhkan teknik khusus hingga akhirnya protein S dan N dapat diproses untuk menjadi vaksin. Setelah itu pun juga dibutuhkan beberapa tahapan lainnya.

Eijkman sendiri diberikan waktu 12 bulan untuk mengembangkan vaksin Merah Putih di laboratorium sejak akhir Maret. Hingga saat ini prosesnya sudah mencapai 55 persen hingga nanti akan diuji pada hewan. Setelah itu barulah melalui uji klinik.

Menurut Amin ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan vaksin Merah Putih ini, yaitu vaksin harus efektif, cepat, aman, dan juga halal.

Reporter Magang: Maria Brigitta Jennifer

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya