Pentingnya Mitigasi Gempa Dalam Pembangunan Infrastruktur di Negara Rawan Bencana
Merdeka.com - Ahli Geologi Gempa Bumi dan Geotektonik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menilai bahwa becana gempa yang kerap terjadi di Indonesia adalah sebuah kewajaran. Menurut dia, hal itu dikarenakan Indonesia berada dalam cincin api dunia.
"Indonesia adalah negeri pada cincin api, lebih tepatnya mahkota. Termasuk paling aktif, jadi suatu kewajaran kalau di Indonesia sering terjadi bencana geologi, seperti gempa, gunung api, gerakan tanah atau juga karena hujan curah yang tinggi karena kita juga negara tropis," kata Danny dalam webinar Prof Talk, bertema Refleksi Akhir Tahun: Membaca Secara Ilmiah Kebencanaan 2021 di Indonesia, disiarkan daring, Senin (27/12).
Danny menambahkan, hal tidak wajar adalah saat mengetahui fakta tersebut dan tidak berusaha mencari mitigasi bencana yang tepat. Sebab menurut dia, seiring perkembangan populasi, infrastruktur yang juga bertambah maka efek dari bencana juga akan berisiko.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
-
Di mana gempa bumi sering terjadi di Indonesia? Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
"Tidak wajar kalau tidak memitigasi, karena risiko semakin tinggi dan semakin riskan," ujar Danny.
Danny menyayangkan peneliti sepertinya tidak bertambah lebih banyak dalam 10 tahuh terakhir. Padahal, Indonesia memiliki objek penelitian yang luas untuk membantu memitigasi bencana.
"Peneliti dalam 10 tahun terakhir tidak bertambah lebih banyak, (padahal) ada 150 gunung api di Indonesia, Indonesia juga yang berada di 3 lempeng wilayah lempeng yang bergerak cepat. Lempeng India Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australian. Kemudian juga banyak sesar-sesar yang di Jawa yang (harus) diteliti," kata dia.
Cara Mitigasi Gempa
Danny meminta seluruh infrastruktur di Indonesia, termasuk rumah dan bangunan lainnnya sudah dibangun sesuai dengan SNI rumah tahan gempa. Diketahui, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait antisipasi bahaya gempa, dengan SNI bernomor 1726:2019.
"Sebetulnya bencana gempa tidak ada masalah lagi, walau tidak semua tapi sebagian besar tidak masalah, mulai bangun infrastruktur sesuai SNI yang tahan gempa," kata Danny.
Selain itu, Danny juga membeberkan cara memitigasi bencana gempa, dengan menggambarkan karakter gempa itu sendiri dengan memetakan sebaik-baiknya agar mitigasi berjalan tepat dan benar.
"Gempa adalah gerakan pada sesar yang merupakan proses elastis akumlasi dan pelepasan, karena gerakan ini terus menerus maka gempa adalah sebuah siklus yang berulang dan hal itu dapat dipelajari," jelas Danny.
Danny meyakini, jika siklus gempa ideal, maka gempa bisa diramalkan. Tapi sayangnya, gempa adalah fator alam dan banyaknya faktor mempengaruhinya. Akibatnya, sumber gempa yang berinteraksi dengan hal lain menjadikan gempa susah diketuhui kapan kemunculannya.
"Jadi kalau ada yang bilang akan gempa kapan misal terjadi di tahun baru atau dua hari lagi atau kapan gitu, bisa dipastikan itu pasti hoaks, jangan ditanya lagi itu pasti hoaks! karena belum ada gempa dapat diprediksi dengan tepat kapan hari dan jamnya," tutup Danny.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mewaspadai risiko gempa megathrust yang terjadi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahma, gempa megathrust memiliki ciri khusus yang siklusnya berulang.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 segmen megathrus di Indonesia. Masing-masing segmen punya sejarah kegempaannya masing-masing
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaCerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaDikenal sebagai negara kepulauan yang berada di Cincin Api Pasifik, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca Selengkapnya