Penyebaran Virus Corona di Yogyakarta Dibagi dalam Tiga Kluster
Merdeka.com - Penularan COVID-19 yang sudah terdeteksi di Kota Yogyakarta dikelompokkan dalam tiga kluster penyebaran. Proses tracing kontak terus diintensifkan melalui Puskesmas dan rumah sakit.
"Untuk saat ini, ada tiga kluster penularan COVID-19, yaitu balita yang pulang dari Kota Depok, dari dosen di UGM, dan pasien yang pulang usai mengikuti kegiatan di Bogor," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta dilansir Antara, Jumat (20/3).
Heroe menyebut sejak Januari hingga Maret sudah ada sekitar 5.000 orang yang diperiksa termasuk warga yang menunjukkan gejala-gejala serupa infeksi virus corona.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana kuman menyebar dengan cepat? 'Pada saat ini, mudahnya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah membuat persebaran virus dan bakteri ke tempat lain lebih cepat terjadi,' terang Dana Hawkinson, M.D., asisten profesor di University of Kansas.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
Hingga saat ini, diketahui sebanyak 61 orang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan. Dan enam pasien dalam pengawasan dengan satu di antaranya dinyatakan positif COVID-19. Seluruh PDP dan pasien positif COVID-19 menjalani perawatan di rumah sakit dalam ruang isolasi.
"Untuk pasien yang positif, memang sudah berusia tua, 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta. Mudah-mudahan kondisinya bisa semakin membaik," ujar dia.
Sedangkan untuk balita tiga tahun yang dirawat di RS Sardjito, sudah dinyatakan negatif COVID-19. "Orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan balita tersebut juga menunjukkan kondisi kesehatan yang baik," jelasnya.
Untuk kluster dari dosen UGM, lanjut Heroe, terdapat satu mahasiswa yang kemudian memilih untuk melakukan isolasi secara mandiri. "Dengan kesadaran sendiri, mahasiswa tersebut melakukan isolasi secara mandiri. Ia tinggal di rumah seorang diri," katanya. Sementara, kluster dari pasien yang baru saja berkunjung dari Bogor masih terus ditelusuri.
Sedangkan untuk kebutuhan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan, lanjut Heroe, masih mencukupi hingga pekan depan karena kebutuhan sarana tersebut mengikuti jumlah pasien yang diperiksa.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya mengatakan tetap melakukan pemantauan kondisi kesehatan terhadap warga yang berstatus ODP.
"Tiap hari kami tanyakan ke mereka apakah mengalami gejala demam, batuk, pilek atau gejala lainnya termasuk kontaknya. Kami pun memberikan multivitamin dan masker ke mereka," papar Tri.
Sedangkan untuk masyarakat, lanjut Tri, tetap diminta menjaga pola hidup bersih dan sehat dan menaati protokol yang disampaikan oleh pemerintah. "Paling baik adalah menjaga asupan gizi, rajin mencuci tangan dengan sabun. Itu yang baik dilakukan," katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta juga mengupayakan untuk menggandeng sejumlah rumah sakit termasuk rumah sakit swasta untuk mendukung kesiagaan penanganan COVID-19. Saat ini rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dilakukan di Rumah Sakit Yogyakarta.
"Beberapa rumah sakit sudah kami hubungi dan dalam koordinasi. Kalau dilihat dari kelas rumah sakitnya, saya yakin mereka mampu melakukan penangan," tandas Tri.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya