Penyelundupan 22 Ekor Anak Buaya Digagalkan di Bandara Pekanbaru
Merdeka.com - Sebanyak 22 anak buaya muara gagal diselundupkan melalui Bandara Internasional Sutan Syarif Kasim II Pekanbaru. Penyelundupan anak buaya itu melalui jasa pengiriman Titipan Kilat (TIKI).
"Penyelundupan itu terbongkar setelah petugas melakukan periksaan melalui mesin X-Ray, pada Rabu (24/3) kemarin. Dari pemeriksaan itu petugas mendapati isi paket TIKI tersebut adalah satwa jenis buaya," ujar Kepala Balai Besar KSDA Rislau, Suharyono kepada merdeka.com, Kamis (1/4).
Karena curiga, petugas berkordinasi dengan BBKSDA Riau untuk membuka paket tersebut. Setelah dibuka terdapat 22 ekor anakan buaya muara yang dikemas dalam 8 kantong plastik.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
"Dari 22 ekor buaya muara itu, ada 7 ekor dalam kondisi mati. Selebihnya masih hidup," ucap Suharyono.
Selanjutnya, petugas Avsec bersama Polhut Balai Besar KSDA Riau membawa barang bukti tersebut ke Pos Jaga Bandara. Lalu dilakukan serah terima barang bukti.
"Barang bukti buaya itu langsung dibawa ke Klinik Transit Satwa BBKSDA Riau. Kami melakukan perawatan sementara dan pengecekan kondisi kesehatan satwa. Sedangkan yang mati sebanyak 7 ekor disimpan di Frezer Klinik Transit satwa," ucap Suharyono.
©2021 Merdeka.com/Abdullah SaniPaket tersebut dikirim dari daerah Kabupaten Bengkalis atas nama Rendi dengan tujuan ke Cakung Barat, Cakung Jakarta Timur. Penerima paket itu atas nama Johan melalui jasa pengiriman TIKI.
Selanjutnya, BBKSDA Riau melakukan koordinasi dengan pihak Direktorat Krimsus Polda Riau dan BBKSDA DKI Jakarta.
"Dari penelusuran nomor resi pengiriman bahwa nomor resi tersebut bukan berasal dari Kabupaten Bengkalis, akan tetapi berasal dari wilayah Kabupaten Siak," pungkas Suharyono.
Sementara, berdasarkan hasil koordinasi dengan BKSDA DKI Jakarta diperoleh bahwa informasi alamat tujuan adalah alamat perorangan dan bukan alamat nama yang tercantum dalam tujuan.
"Setelah dilakukan perawatan selama kurang lebih 7 hari, maka pada hari Rabu, (31/3) kemarin kita lakukan pelepasliaran di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda
Baca Selengkapnya174 Ribu benih lobster nyaris diekspor secara ilegal ke Singapura. Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca SelengkapnyaPetugas juga menangkp seorang pria berinisial EB (61) asal Jawa Tengah dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSaat ini para tersangka dan barang bukti 86 kilogram sabu serta 2 pucuk senjata api telah diamankan di Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaPara remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca Selengkapnya