Penyuap panitera pengganti PN Jaksel divonis 2,5 tahun penjara

Merdeka.com - Majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, menjatuhkan vonis pidana penjara 2 tahun 5 bulan kepada Akhmad Zaini, kuasa hukum PT Aquamarine Divindo Inspection. Zaini dinyatakan secara sah bersalah melakukan tindak pidana memberikan suap kepada mantan panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Tarmizi.

"Menjatuhkan pidana penjara 2 tahun 5 bulan penjara dan denda Rp 50 juta atau apabila tidak mampu membayar, diganti pidana 3 bulan kurungan penjara," ujar ketua majelis hakim, Ni Made Sudani saat membacakan putusan terhadap Zaini di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).

Menurut majelis hakim, Zaini bersalah memberikan uang sebesar Rp 425 juta dan memberikan fasilitas kepada Tarmizi senilai Rp 90 juta, agar ia dapat memengaruhi majelis hakim yang menangani perkara dengan memenangkan perkara PT Aquamarine dengan PT Eastern Jason Fabrication Services (EJFS).

Berdasarkan keterangan para saksi yang telah memberikan keterangan di persidangan, majelis hakim meyakini unsur pemberian suap telah terpenuhi.

Sementara itu, dari vonis majelis hakim yang memberatkan lantaran perbuatan Zaini sebagai terdakwa tidak mendukung program pemerintah. Terlebih lagi profesi Zaini sebagai kuasa hukum yang merupakan bagian dari penegak hukum.

"Seorang lawyer yang merupakan bagian komponen penegak hukum, yang paham akan risiko perbuatannya," ujarnya.

Sementara hal yang meringankan atas vonis tersebut karena Zaini bersikap sopan, belum pernah dihukum, tidak berpenghasilan dan masih menjadi tulang punggung keluarga.

"Terdakwa juga mengaku bersalah," ujar hakim Ni Made.

Selain itu, majelis hakim juga menolak permohonan justice collaborator yang diajukan Zaini. Majelis hakim berpendapat permohonan justice collaborator Zaini tidak berdasar meski sikapnya dinilai kooperatif.

Akibat perbuatannya, Zaini divonis telah melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.