Perang Tweet Mahfud MD vs Andi Arief Memanas Lagi
Merdeka.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief akhirnya dibebaskan dari tahanan BNN dan menjalankan rehabilitasi. Setelah bebas Andi Arief langsung tancap gas dengan cuitan-cuitan di twitter pribadinya. Cuitannya langsung 'menyerang' Mahfud MD.
Andi meminta agar Mahfud MD tidak terlalu ikut campur terkait kasus yang sedang menimpanya saat ini. Berikut ini perang tweet Andi Arief vs Mahfud MD:
Bermula Cuitan Mahfud Soal Hati-hati Menggunakan Narkoba
-
Kenapa Andi Agung menarik perhatian netizen? Andi Agung menarik perhatian setelah memberikan uang panai sebesar 1,5 miliar rupiah kepada Nia dalam acara lamaran dan pertunangan baru-baru ini.
-
Dimana Andi Agung berasal? Bukan Sosok Sembarangan, 8 Foto Andi Agung yang Melamar Nia LIDA Dengan Panai Fantastis! Panggilan Untuk Sang Kekasih Bahkan dalam salah satu video yang beredar, Nia terlihat memanggil pria asal Tenggarong, Kalimantan Timur itu dengan sebutan 'sayangku'.
-
Apa yang Danang bagikan di media sosial? Pada Selasa, 16/7/2024, Danang membagikan kabar bahwa ia senang karena berhasil melunasi cicilan rumahnya melalui unggahan di media sosialnya.
-
Siapa anak pertama Andi Rif? Anak pertamanya, bernama Jordan Norkett, diketahui bekerja sebagai tentara Amerika Serikat.
-
Apa yang dilakukan Andi Rabiah setelah pensiun? Setelah pensiun, ia tetap mengabdi menjadi perawat, bidan, bahkan dokter bagi masyarakat di kepulauan terpencil.
-
Kapan Adang dilakukan? Selain di acara hajatan berupa pernikahan dan khitanan, Adang juga kerap hadir dalam berbagai acara kebudayaan desa dan perayaan hari besar agama Islam di Kabupaten Serang, Banten.
Semua berawal saat Mahfud mengomentari cuitan netizen yang me-mention cuitannya dulu. Saat itu dia diserang Andi Arief karena kasus hoaks 7 konntainer, karena merasa bosan menjelaskan isu tersebut akhirnya Mahfud mentweet untuk anak-anak milenial menjauhi narkoba.
"Trims atas reposting cuitan sy (10/1/19). Waktu itu AA nyerang sy trs krn isu 7 kontainer SS sy bilang hoax. Maka daripada ikut ngawur sy titip pesan kpd AA dgn miminjam adresat "Anak2 Milenial" agar menjauhi narkoba sebab narkoba itu membunuh akal sehat dan membunuh masa depan," cuit Mahfud MD ditulis 4 Maret 2019.
"Sekitar tgl 8-10 Jan 2019 sy diserang oleh AA krn komentar sy ttg hoax 7 kontainer srt suara yg sdh dicoblos. AA marah dan nyerang sy trs. Stlh sy bosan menjelaskan, sy buat tweet ttg pengaruh narkoba di bawah ini. Sy pinjam adresat Anak Milenial kemudian sy tak melayani lg. Eeeh," tambah Mahfud.
Sebelumnya Mahfud pernah menulis terkait anak-anak milenial untuk menjauhi narkoba. "Bro, anak2 milenial. Nikmatilah demokrasi, jagalah negara ini. Perang membela negara yg kamu hadapi skrang adl proksi, termasuk narkoba. Jgn dekat2 narkoba. Sekali terjerat narkoba kalian merusak kemanusiaanmu; akan berani membohongi orang tuamu, isterimu, anakmu, dan rakyatmu," tulis pada 10 Januari 2019.
Tak Tanggapi Cuitan Andi
Saat Andi Arief tertangkap kasus narkoba, salah satu pengikut Mahfud MD di twitter mengatakan sebelum tertangkap Andi Arief menyerang Mahfud.
"@mohmahfudmd Sbl tertangkap AA sempat menyerang sampeyan. Ternyata oh ternyata. Gusti Allah Mboten Sare," tulis @miqdadhusein.
Mahfud langsung menanggapi mention tersebut. "Sejak sy bilang, berita 7 kontainer surat suara itu hoax AA tiap hr nyerang sy dgn hal2 yg melawan akal sehat. Maka sy tak nanggapi lg AA tp sy menjawab dgn pesan kpd anak2 milenial agar tak main2 narkoba krn narkoba itu merusak akal. Tuips, tolong recall & repost cuitan sy itu." tulis Mahfud MD.
Andi sebut Mahfud Jangan Sok Tahu
Usai bebas dari tahanan BNN dan menjalani rehabilitasi, Andi kembali aktif mencuit dalam twitter pribadinya @AndiArief. Dia langsung mencuit tentang Mahfud MD yang dinilainya terlalu ikut campur dalam kasus yang sedang dia alami sekarang.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami.Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," tulis Andi pada 5 Maret 2019.
Meminta Mahfud Berhenti Berspekulasi
Terkait kasusnya saat ini, Andi Arief meminta semua pihak untuk menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Termasuk kepada Mahfud MD untuk berhenti berspekulasi terkait dengan kasusnya.
"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami. Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," kata Andi.
"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami. Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," tulis Andi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengaku tak mengetahui jika Anies melakukan live di TikTok.
Baca SelengkapnyaCalon presiden dan wakil presiden memiliki gaya baru dalam berkampanye yakni menggunakan live TikTok.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi karena sadar akan kesalahannya.
Baca SelengkapnyaSelebgram Afifah Riyad kini tengah menjadi sorotan. Hal itu terjadi setelah ia mengungkap kasus kekerasan
Baca SelengkapnyaMahfud menjelaskan bahwa Indonesia telah mengadili 34 terdakwa pelanggaran HAM berat.
Baca Selengkapnyahal itu dilakukan untuk memaksimalkan suara dan dukungan seluas-luasnya
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan merasa bersyukur atas langkahnya live TikTok diikuti calon kandidat lainnya.
Baca SelengkapnyaDalam debat, biasanya hanya ditanyakan secara spontanitas terkait pengalaman.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai akun media sosial tokoh publik dan politisi memang kerap diretas.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, masalah tersebut tidak perlu diperpanjang proses hukum harus terus berjalan.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie menilai ramainya informasi terkait akun Fufufafa, memberikan efek meluas bahkan sampai perhelatan Pilkada.
Baca SelengkapnyaMahfud MD bereaksi keras terkait viral rekaman suara diduga pejabat dan Kapolres memenangkan Prabowo dan Gibran
Baca Selengkapnya