Perjalanan panjang pasal penistaan agama di Indonesia
Merdeka.com - Undang-undang Nomor 1 tentang Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama, pertama kali lahir di Indonesia pada tahun 1965 atau pada era Soekarno. Tidak ada laporan dilakukan masyarakat kala itu, meski peraturan itu sudah lahir.
Pemakaian pasal penistaan agama justru pertama kali dilakukan pada kepemimpinan Soeharto. Zaman populer disebut era Orde Baru itu, pertama kali dirasakan sastrawan HB Jasin.
Andreas Harsono dari Human Rights Watch menceritakan, HB Jasin kala itu terkena pasal penistaan agama lantaran sebuah esai di majalah Sastra berjudul 'Langit Makin Mendung'. Adapun penulis itu memakai nama samaran, yakni Kipandjikusmin. Tulisan kontroversial itu menggambarkan kondisi Indonesia.
-
Kapan Undang-Undang Statistik pertama di Indonesia disahkan? Untuk memenuhi kebutuhan bagi penyusunan perencanaan Pembangunan Semesta Berencana, pada 26 September 1960 Pemerintah RI mengundangkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang statistik sebagai pengganti Statistik Ordonnantie 1934.
-
Apa perintah pertama Presiden Soekarno? “Beri AKu Sate Ayam 50 Tusuk!“ Hari menjelang malam saat Sukarno pulang dengan berjalan kaki. Dia melihat ada tukang sate di pinggir jalan. Saat perutnya keroncongan, Bung Karno pun memberikan perintah pertamanya. “Beri aku sate ayam 50 tusuk,“ katanya.
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Kapan Pancasila mulai diterapkan di Indonesia? Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia.
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno? Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
Itu merupakan kasus penistaan agama pertama kali di Indonesia. Beruntung HB Jasin tidak diputuskan bersalah atas masalah itu. "Untuk itu HB Jasin meminta membuka siapa sosok itu. Hasilnya dia tidak bersalah," kata Harsono saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/12).
Setelah itu, kata Harsono, beberapa kasus penistaan agama juga bermunculan. Salah satunya melanda Arswendo Atmowiloto. Kasus melanda Arswendo juga cukup membuat heboh.
Meski Soeharto menjabat 33 tahun di Indonesia, namun laporan kasus penistaan agama sangat sedikit. Dia mencatat hanya ada delapan kasus selama zaman Orde Baru.
Laporan mengenai kasus penistaan agama terbanyak justru terjadi pada era Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Harsono mencatat terdapat 250 lebih kasus penistaan agama dilaporkan ke kepolisian. Di antara ratusan kasus itu, lebih kurang 130 kasus telah disidangkan.
"Masa Soekarno dan Soeharto kan dikenal diktator. Sehingga sedikit laporan," ujarnya.
Selama zaman SBY, juga pernah dibentuk mengenai peraturan bersama menteri mengenai kerukunan beragama. Harsono melihat langkah itu tetap tidak cocok. Sebab dalam kerukunan beragama menyebut bahwa kaum mayoritas harus melindungi minoritas, sementara minoritas harus menghormati mayoritas.
Pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah ada kasus penistaan agama. Salah satunya kasus Gafatar dan dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama alias Ahok, lantaran mengutip surah Al Maidah ayat 51 ketika berada di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dia merasa bahwa perlunya penghapusan pasal penistaan agama. Menurut dia, Abdurahman Wahid alias Gus Dur, menyebut penghapusan itu bakal membuat Indonesia maju.
"Kalau Indonesia mau maju, pasal ini harus dihilangkan. Hanya mendiskriminasi orang-orang minoritas, dan dia (pasal penistaan agama) rentan dipolitisasi," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut beberapa fakta menarik Kementerian Agama RI!
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.
Baca SelengkapnyaInpres Nomor 14 tahun 1967 bikin kehidupan etnis Tionghoa semakin terdesak.
Baca SelengkapnyaNaskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap menjadi tonggak demokrasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaOrde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret keluarga tujuh Presiden Indonesia yang pernah menjabat.
Baca Selengkapnya