Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjalanan panjang pasal penistaan agama di Indonesia

Perjalanan panjang pasal penistaan agama di Indonesia Ilustrasi Perselisihan Agama. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Undang-undang Nomor 1 tentang Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama, pertama kali lahir di Indonesia pada tahun 1965 atau pada era Soekarno. Tidak ada laporan dilakukan masyarakat kala itu, meski peraturan itu sudah lahir.

Pemakaian pasal penistaan agama justru pertama kali dilakukan pada kepemimpinan Soeharto. Zaman populer disebut era Orde Baru itu, pertama kali dirasakan sastrawan HB Jasin.

Andreas Harsono dari Human Rights Watch menceritakan, HB Jasin kala itu terkena pasal penistaan agama lantaran sebuah esai di majalah Sastra berjudul 'Langit Makin Mendung'. Adapun penulis itu memakai nama samaran, yakni Kipandjikusmin. Tulisan kontroversial itu menggambarkan kondisi Indonesia.

Itu merupakan kasus penistaan agama pertama kali di Indonesia. Beruntung HB Jasin tidak diputuskan bersalah atas masalah itu. "Untuk itu HB Jasin meminta membuka siapa sosok itu. Hasilnya dia tidak bersalah," kata Harsono saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/12).

Setelah itu, kata Harsono, beberapa kasus penistaan agama juga bermunculan. Salah satunya melanda Arswendo Atmowiloto. Kasus melanda Arswendo juga cukup membuat heboh.

Meski Soeharto menjabat 33 tahun di Indonesia, namun laporan kasus penistaan agama sangat sedikit. Dia mencatat hanya ada delapan kasus selama zaman Orde Baru.

Laporan mengenai kasus penistaan agama terbanyak justru terjadi pada era Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Harsono mencatat terdapat 250 lebih kasus penistaan agama dilaporkan ke kepolisian. Di antara ratusan kasus itu, lebih kurang 130 kasus telah disidangkan.

"Masa Soekarno dan Soeharto kan dikenal diktator. Sehingga sedikit laporan," ujarnya.

Selama zaman SBY, juga pernah dibentuk mengenai peraturan bersama menteri mengenai kerukunan beragama. Harsono melihat langkah itu tetap tidak cocok. Sebab dalam kerukunan beragama menyebut bahwa kaum mayoritas harus melindungi minoritas, sementara minoritas harus menghormati mayoritas.

Pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah ada kasus penistaan agama. Salah satunya kasus Gafatar dan dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama alias Ahok, lantaran mengutip surah Al Maidah ayat 51 ketika berada di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Untuk itu, dia merasa bahwa perlunya penghapusan pasal penistaan agama. Menurut dia, Abdurahman Wahid alias Gus Dur, menyebut penghapusan itu bakal membuat Indonesia maju.

"Kalau Indonesia mau maju, pasal ini harus dihilangkan. Hanya mendiskriminasi orang-orang minoritas, dan dia (pasal penistaan agama) rentan dipolitisasi," terangnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hanya Mengurus Haji, Ini Fakta Menarik Kementerian Agama RI
Tak Hanya Mengurus Haji, Ini Fakta Menarik Kementerian Agama RI

Berikut beberapa fakta menarik Kementerian Agama RI!

Baca Selengkapnya
Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina
Beri Dukungan Hingga Akhir Hayat, Ini Kata-Kata Soekarno untuk Palestina

Semasa hidupnya, Bung Karno konsisten membela kemerdekaan Palestina dan mengutuk kejahatan Israel.

Baca Selengkapnya
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto
Hidup Etnis 'Chindo' Pada Masa Soeharto

Inpres Nomor 14 tahun 1967 bikin kehidupan etnis Tionghoa semakin terdesak.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Naskah Proklamasi Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949, Pemberontakan Bersejarah Pasca Kemerdekaan
Begini Potret Naskah Proklamasi Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949, Pemberontakan Bersejarah Pasca Kemerdekaan

Naskah proklamasi berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) Tahun 1949 menjadi saksi bisu pemberontakan pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemilu Pertama di Indonesia Dilaksanakan pada Masa Kabinet Burhanudin Harahap, Ini Sejarah dan Hasilnya
Pemilu Pertama di Indonesia Dilaksanakan pada Masa Kabinet Burhanudin Harahap, Ini Sejarah dan Hasilnya

Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap menjadi tonggak demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
TAP MPRS No XXXII/MPRS/1967 Dicabut, Tuduhan Bung Karno Penghianat Bangsa Tidak Terbukti
TAP MPRS No XXXII/MPRS/1967 Dicabut, Tuduhan Bung Karno Penghianat Bangsa Tidak Terbukti

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri silaturahmi kebangsaan dan penyerahan surat Pimpinan MPR kepada keluarga Bung Karno.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional
Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional

Perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Foto Keluarga 7 Presiden RI yang Pernah Berkuasa, Soekarno Hingga Jokowi
Foto Keluarga 7 Presiden RI yang Pernah Berkuasa, Soekarno Hingga Jokowi

Potret keluarga tujuh Presiden Indonesia yang pernah menjabat.

Baca Selengkapnya