Perkuat Lumbung Pangan, Sumsel Siapkan Lahan 278.483 Hektare untuk Food Estate
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan lahan seluas 278.483 hektare untuk pelaksanaan food estate. Program ini bertujuan salah satunya memperkuat lumbung pangan nasional, utamanya padi dan jagung.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel Bambang Pramono mengungkapkan, program itu akan dikembangkan di tujuh daerah dengan luasan areal berbeda.
Terbanyak berada di Banyuasin seluas 118.732 hektare, Ogan Komering Ilir (59.751 hektare), Musi Banyuasin (20.000 hektare), Ogan Ilir (10.000 hektare) Ogan Komering Ulu Timur (50.000 hektare), Musi Rawas (10.000 hektare), dan Muara Enim (10.000 hektare).
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
"Lahan sudah kami siapkan untuk menjalankan program ini. Ada tujuh kabupaten yang menjadi sasaran," ungkap Bambang, Senin (5/4).
Menurut dia, program ini diproyeksikan dapat meningkatkan produksi gabah kering giling (GKG) di Sumsel yang ditargetkan mencapai 5 juta ton per tahun. Sementara sepanjang 2020, produksi GKG di Sumsel mencapai 2,74 juta ton atau naik 5,36 persen.
"Program ini seiring dengan tujuan peningkatan sebagai daerah lumbung pangan," ujarnya.
Selain padi dan jagung, Sumsel juga menyiapkan lahan untuk pengembangan produk holtikultura seperti bawang putih, bawang merah, salak, duku, durian, pisang, alpukat, nanas, cabe besar, dan jahe merah. Program ini digulirkan di tujuh daerah, yakni Muara Enim, Prabumulih, Lubuklinggau, Ogan Komering Ulu Selatan, Lahat, Pagaralam, dan Ogan Komering Ulu Timur.
"Konsepnya berbasis korporasi dengan pendampingan dan pengawalan agar menumbuhkan kemandirian petani," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaBapanas menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kg.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mamastikan program optimasi lahan atau Oplah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaPeningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaRencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog mencatat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 1,85 juta ton per 19 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaTahun depan PTPN akan melakukan penguatan pengelolaan tebu sendiri dan penguatan ekosistem tebu rakyat.
Baca SelengkapnyaPanen padi di food estate Kalimantan Tengah baru 20 persen dari luas lahan 7.164 hektare.
Baca SelengkapnyaTambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.
Baca Selengkapnya