Pernyataan Wali Kota Bandung Soal Klaster Baru Covid-19 Dikoreksi Dinkes
Merdeka.com - Pernyataan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial yang menyebut ada klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Bandung dikoreksi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita.
Sebelumnya, Oded mengatakan ada 10 orang warga yang berprofesi sebagai pedagang, tenaga kesehatan dan pengemudi ojek online yang terpapar Covid-19. Kasus itu ia sebut sebagai klaster baru.
Namun, kemudian Rita memberikan koreksi. Menurutnya, kasus baru yang terjadi itu tidak bisa disebut sebagai klaster baru. Istilah klaster memiliki indikasi jumlah yang terpapar sangat banyak di satu tempat dan dalam momen yang bersamaan.
-
Apa saja yang menjadi fokus Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesehatan? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Di mana Kota Bandung fokus pada ODF? Terkait STBM, Anhar menyampaikan, Kota Bandung telah mendekalarasikan diri sebagai kota dengan predikat ODF 100 persen pada Februari 2023 silam.'Komitmen sudah sepenuhnya. Baik dari pimpinan tertinggi di Kota Bandung, OPD terkait, maupun kewilayahan,' kata Anhar.
"Enggak lah, cuma empat orang (pedagang) kok, kalau satu pasar semuanya (bisa disebut klaster)," ujar Rita, di Balai Kota Bandung, Senin (8/6).
Ia menyebut bahwa orang yang terpapar tersebut diketahui berdasarkan tes masif selama penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB dengan sasaran kelompok rentan dan memiliki aktivitas tinggi di luar ruangan, termasuk di antaranya pedagang hingga ojek online.
Dalam dua pekan terakhir, pihaknya melakukan rapid test terhadap 1.044 pedagang di 43 pasar. Dari jumlah itu, sebanyak 45 pedagang reaktif, kemudian ditindaklanjuti dengan SWAB tes, hasilnya empat orang dinyatakan positif Covid-19
Pengetesan kepada Tenaga kesehatan sejauh ini sudah dilakukan kepada 1.046 orang dengan metoda swab test. Dari jumlah itu, 27 orang positif dari 30 puskesmas, termasuk empat tenaga kesehatan yang diketahui baru-baru ini.
Sedangkan untuk pengemudi ojek online, dalam dua pekan terakhir, pengetesan sudah dilakukan terhadap 45 orang dengan metoda rapid tes. Hasilnya dua diantaranya reaktif. Pihaknya menindaklanjuti dengan pengetesan metoda swab yang hasilnya masih dalam pemeriksaan laboratorium.
Rita pun mengoreksi pernyataan Oded soal jumlah pasien positif Covid-19 yang berjumlah 10 orang. Hasil hitungannya, ada delapan pasien positif Covid-19 baru, terdiri dari empat pedagang pasar, empat tenaga kesehatan.
"Dua pengendara ojek online, masih menunggu hasil swab test setelah dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test. Berarti tidak ada kluster baru, apalagi ojol cuma dua, dan rapid bukan swab," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya