Pertandingan polo air ricuh, atlet jadi korban pemukulan diduga TNI
Merdeka.com - Video kericuhan cabang olahraga polo air pada PON XIX Jabar yang mempertandingkan tim dari Jawa Barat dan Sumatera Selatan beredar di media sosial. Atlet asal DKI Jakarta menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan anggota TNI.
Kericuhan itu pecah di Kolam Renang Komplek Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (20/9) siang. Dalam video yang viral sejak kemarin memperlihatkan chaosnya tribun penonton di mana atlet polo air justru kena dampak dari pertandingan tersebut.
Dalam video berdurasi 3 menit Merdeka.com melihat, awal kericuhan bermula ketika pertandingan polo air yang mempertemukan Sumsel dan Jabar di laga Semifinal. Intrik dalam pertandingan memang sempat terjadi. Hanya saja kericuhan pecah di tribun penonton. Begitu dalam tayangan video yang diunggah galamedianews.com.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
Pertandingan Polo Air ricuh ©2016 Merdeka.com
Dalam video tersebut tidak diketahui penyebab pasti kericuhan terjadi. Yang pasti di tengah laga yang sedang panas-panasnya atlet asal DKI dan beberapa aparat justru bersitegang. Bermula adu mulut, kemudian ada kontak fisik.
Ketua Panpel Polo Air PON XIX Jabar Boyke Mulayana membenarkan kericuhan terjadi dalam cabang olahraga polo air. Kronologis singkat versi panpel, bahwa kericuhan terjadi usai Jabar yang semula tertinggal skor 2-0 berhasil membalikkan keadaan.
"Ribut-ributnya di arena awalnya, akhirnya yang lain cukup bereaksi," kata Boyke saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (20/9). Kebetulan suporter DKI Jakarta yang menyaksikan di tribun juga seperti tersulut emosi. Di atas tribun keributan memang terjadi karena pertandingan agak keras.
Tapi dia tidak bisa memastikan keributan melibatkan petugas keamanan seperti TNI. "Saya enggak tahu kalau memang sama TNI. Karena di situ juga adakan yang pakai baju preman," ungkapnya.
Namun yang pasti kata dia dua tim yang berlaga dapat menyelesaikan masalah tersebut tidak lama setelah pertandingan selesai. Nasib pertandingan dilanjutkan di mana Jabar mampu melenggang ke final.
Berikut videonya:
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaWasit juga mengeluarkan kartu merah kepada pemain futsal Kota Malang akibat tendangan ke arah kepada pemain futsal Kabupaten Blitar
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaSembilan prajurit TNI AD itu berstatus saksi akan diperiksa apabila dibutuhkan keterangan lanjutan.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pelaku penyiraman air keras terhadap anggota Brimob saat tawuran di kawasan Mall Basura, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPara relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaAnggota Brimob yang terluka langsung dirujuk ke RS Polri Kramatjati untuk mendapat tindakan medis.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca Selengkapnya