Pertumbuhan Lava Gunung Merapi Masih Kecil
Merdeka.com - Guguran lava kembali terjadi di Gunung Merapi pada Minggu (16/12) malam sekitar pukul 19.08 WIB. Guguran lava Gunung Merapi ini mengarah ke Kali Gendol dengan jarak luncuran sejauh 300 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, guguran lava tersebut tergolong kecil. Dia juga menyebut jika tak ada potensi lahar dingin atas kejadian itu.
Dia menerangkan, jika saat ini volume kawah Merapi mencapai 10 juta meter kubik. Sedangkan untuk volume kubah lava di Merapi, kata Hanik baru mencapai 350 ribu meter kubik, dengan pertumbuhannya hanya sekitar 2-3 ribu meter kubik per harinya.
-
Bagaimana perubahan Merapi diukur? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
"Tidak ada potensi (lahar dingin Gunung Merapi). Jadi bukan sesuatu hal yang luar biasa (guguran lava), dan pertumbuhan kubah lava juga masih rendah kan. Masih sekitar 2 ribu, 3 ribu per hari. Jadi belum ada perubahan aktivitas yang signifikan," kata Hanik saat dihubungi wartawan, Senin (17/12).
Hanik menerangkan, jika hingga saat ini belum ada potensi lahar dingin di Gunung Merapi. Hanik pun meminta agar masyarakat tetap tenang. Hanik pun berharap agar masyarakat tidak panik dan tidak gampang percaya pada isu yang tidak jelas sumber dan kebenarannya.
"Sekali lagi, ini volumenya kecil sekali. Saya ingatkan bahwa pertumbuhan kubah lava Merapi (biasanya) 20 ribu meter kubik per hari, ini hanya 3 ribu. Bahkan 2016 itu sampai ratusan ribu meter kubik per hari. Jadi artinya ini masih sangat kecil," tutup Hanik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kebakaran terjadi di kawasan hutan di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dan hingga kini masih ada titik api yang belum padam.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaPetugas mengimbau agar masyarakat yang ada di sekitar Marapi dan seluruh pihak agar menjaga situasi agar tetap kondusif di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023.
Baca Selengkapnya