Perumahan Griya Sulfat Inside Longsor, Pemkot Malang Panggil Pengembang
Merdeka.com - Perumahan Griya Sulfat Inside yang berada di Jalan Sadang, Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang longsor. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan akan memanggil pengembang untuk memeriksa soal perizinan.
Longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, Senin (18/1). Akibatnya halaman rumah salah seorang warga longsor dan menyebabkan satu orang terseret arus Sungai Bango.
"(Dipanggil) terkait masalah perizinan. Saya mohon untuk para pengembang, bukan hanya untuk kasus ini saja, semuanya, tolong memperhatikan keselamatan bagi penghuni. Jangan asal membangun, dan melanggar," kata Sutiaji di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (19/1) seperti diberitakan Antara.
-
Bagaimana kondisi rumah setelah longsor? Kondisi rumah-rumah yang berada di lokasi bencana tampak banyak yang hancur rata dengan tanah. Rumah yang masih berdiri sudah tak lagi menyisakan atap atau tembok dinding.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Dimana rumah itu ambruk? Viral di media sosial video yang memperlihatkan detik-detik rumah ambruk di Tuban, Jawa Timur.
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
Sutiaji menambahkan jika dilihat dari kondisi yang ada saat ini di perumahan Griya Sulfat Inside tersebut, berdasarkan siteplan atau rencana detail pembangunan, areal yang mengalami longsor tersebut tidak bersertifikat.
Menurut Sutiaji, Pemerintah Kota Malang akan segera melakukan pengecekan terkait hal tersebut. Ia mengingatkan kepada seluruh pengembang, untuk tetap melakukan pembangunan pada tempat-tempat yang sesuai dengan aturan.
"Kalau dilihat dari yang ada, gambar yang nampak pada siteplan, mestinya tidak bersertifikat. Kami akan cek. Seharusnya tidak ada bangunan pada wilayah-wilayah yang tidak diperbolehkan," ujar Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kota Malang Hadi Santoso mengatakan bahwa izin pembangunan kawasan perumahan tersebut telah diterbitkan pada 2015.
Hadi menambahkan pihaknya akan mengukur berapa jauh pelanggaran yang terjadi. Sebab, sesuai ketentuan, pembangunan harus dilakukan enam meter dari bibir sungai. Namun, dikarenakan lokasi tersebut buntu, dipergunakan sebagai area parkir kendaraan.
"Nanti akan kami ukur lagi, seberapa jauh pelanggarannya. Sebab, dari bibir sungai harusnya enam meter. Namun, karena itu jalan buntu, akhirnya dipergunakan untuk garasi, itu yang longsor," ujar Hadi.
Kejadian tanah longsor akibat hujan deras di Griya Sulfat Inside tersebut, menyebabkan satu orang hilang terseret arus Sungai Bango.
Kronologi kejadian tersebut, bermula pada saat hujan deras mengguyur Kota Malang sejak pukul 17.00 Wib. Derasnya hujan tersebut, meningkatkan debit air yang akan masuk ke aliran Sungai Bango.
Sebagai gambaran, lokasi rumah korban berjarak kurang lebih lima meter dari bibir Sungai Bango. Akibat derasnya aliran air yang akan masuk ke sungai tersebut, halaman rumah korban longsor dan masuk ke aliran Sungai Bango.
Saat itu, korban dilaporkan sedang membersihkan halaman, yang kemudian berusaha untuk menyelamatkan sepeda motor miliknya yang terseret arus air dan longsor itu. Namun, akhirnya korban juga terseret masuk ke aliran Sungai Bango dan belum ditemukan hingga saat ini.
Saat ini, tim gabungan masih melakukan penyisiran untuk mencari korban yang terseret arus Sungai Bango tersebut. Korban bernama Roland Sumarna (40 tahun).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaPerumahan tersebut sangat tidak terurus. Mayoritas bangunan rumah-rumah itu hancur karena tidak berpenghuni.
Baca SelengkapnyaSebuah kompleks perumahan mewah yang dibangun puluhan tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaKondisi rumah mewah putih langganan syuting sinetron ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaInilah pemandangan rumah Isye Sumarni ketika dilihat dari depan. Yang menarik, rumah ini dikelilingi oleh kebun yang hijau dan asri.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca Selengkapnya