Pesan Jokowi ke orangtua agar tak takut imunisasi anak
Merdeka.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama DI Yogyakarta menemukan delapan sekolah menyatakan menolak mengikuti program imunisasi campak atau Measles Rubella. Sekolah yang menolak imunisasi itu seluruhnya dikelola swasta setingkat SD dan SMP, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Sekolah itu tersebar di Kabupaten Sleman, Kota Yogya dan Kabupaten Bantul. Beberapa sekolah menolak karena meyakini bahan imunisasi mengandung unsur haram, seperti minyak babi.
Kala pro dan kontra terjadi, Presiden Jokowi bertolak ke Yogyakarta dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/8). Dalam kunjungan kerja kali ini, Jokowi, sapaan akrabnya, akan menuju Madrasah Tsanawiyah Negeri 10, Sleman untuk mengkampanyekan serta mempopulerkan vaksin MR.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
Selain mengkampanyekan vaksin MR, Jokowi juga akan memperkenalkan vaksin penangkal penyakit rubela tersebut. Kemudian, Jokowi beserta rombongan akan meninjau area pelayanan imunisasi MR yang berada di lokasi yang sama.
Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat infeksi campak dan rubella tertinggi di dunia. Pada 2010-2015, diperkirakan terjadi 23.164 kasus campak dan 30.643 kasus rubella.
Mengacu pada data tersebut, pemerintah menilai perlunya dilakukan kampanye pemberian imunisasi tersebut pada anak usia sembilan bulan sampai usia di bawah 15 tahun.
Pada tingkat dunia, sebelum ada imunisasi, pada 1980 diperkirakan lebih dari 20 juta orang di dunia terkena campak dengan lebih dari 2,6 juta meninggal. Dari angka itu, sebagian korban meninggal adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Dalam pidato di acara tersebut, Kepala Negara mengimbau warga untuk rutin memberikan imunisasi terhadap anak. Dalam islam pun, imuninasi hukumnya mubah atau banyak manfaatnya daripada mudharatnya.
"Fakta MUI juga siap menyampaikan bahwa ini mubah, artinya juga bahwa imunisasi ini manfaatnya jauh lebih banyak daripada mudharatnya," ujar Jokowi.
Imbauan tersebut sebagai respon dari banyaknya penolakan segelintir kalangan untuk mengikuti imunisasi karena dianggap ada unsur haram dalam vaksin yang diberikan untuk program imunisasi MR.
Jokowi menegaskan anggapan itu salah. "Ya nanti dijelaskan, nanti akan dijelaskan oleh Bu Menteri, namanya ini kan sebuah, memulai kampanye dan pelaksanaan imunisasi jadi ya belum jelas nanti akan dijelaskan," tuturnya.
Penjelasan secara gamblang, kata Presiden, akan dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Koordinator Bidang PMK, dan Menteri Kesehatan.
"Semua akan dijelaskan. ini kan MR kan belum banyak yang tahu juga."
Tak lupa, Jokowi mengingatkan akan pentingnya imunisasi MR bagi anak-anak. Imunisasi MR untuk menekan dampak penyakit campak dan rubella yang di antaranya bisa menyebabkan kebutaan, ketulian, terganggunya fungsi otak, dan terganggunya fungsi jantung.
Oleh karena itu, Jokowi ingin program imunisasi MR bisa berjalan dengan sukses sehingga anak-anak bisa terhindar dari penyakit yang berbahaya itu.
Meskipun, pemerintah tidak menyiapkan sanksi bagi orang tua yang tak memberikan imunisasi anaknya, Jokowi menegaskan pemerintah lebih kepada upaya mengajak.
"Kita ini mengajaklah, kita tidak sampai ke sana, kita ini mengajak partisipatif dari masyarakat sehingga anak-anaknya bisa mau untuk diberikan imunisasi. Itu aja. Ini kan untuk perlindungan anak-anak kita, untuk proteksi anak-anak kita dari penyakit."
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawapres Mahfud Md menanggapi pernyataan Jokowi jika presiden diperbolehkan kampanye dan memihak
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaJokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan presiden dan menteri diperbolehkan memihak dan ikut melakukan kampanye saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca Selengkapnya