Peserta aksi cor kaki Kendeng tetap berharap bertemu dengan Jokowi
Merdeka.com - Warga Kendeng sudah bertemu dengan pihak Istana namun hanya diwakili Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki. Namun mereka tetap ingin bertemu dengan Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan oleh Gunarti, salah seorang peserta aksi.
"Kalau saya sendiri, saya kepingin kalau bisa ada suara yang dari bawah sampai ke telinga Pak Jokowi," ungkap Gunarti, Rabu (22/3).
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara. Terbaru melalui akun Instagram pribadinya Vino membagikan pengalamannya saat minta tanda tangan Presiden Joko Widodo di atas lukisan anaknya.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
Ia berharap mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Jokowi. Dia mengaku sudah dijanjikan bisa bertemu dengan Jokowi hari ini pukul 10.00 Wib.
"Mudah mudahan bisa (ketemu Jokowi). Sudah janji dan dikasih waktu di jam sepuluh," katanya.
Menurut Gunarti, sebelumnya, pada 2 Agustus 2016 Presiden Jokowi juga menerima Para Petani Kendeng dan memerintahkan Staf Presiden bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan menunda semua izin tambang di Pegunungan Kendeng.
"Waktu ketemu (dengan Presiden) tanggal 2 Agustus, beliau (Jokowi) bilang satu tahun waktunya (untuk melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis), tapi di perpendek jadi enam bulan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa waktu itu Jokowi meminta agar selama KLHS berjalan, semua izin yang berkaitan dengan pabrik semen jangan dikeluarkan dan semua aktivitas pabrik harus berhenti. Namun, permintaan itu tidak diindahkan oleh Gubernur Jawa Tengah.
"Waktu dikaji, permintaan Pak Jokowi itu, izin semua jangan dikeluarkan, semua aktivitas pabrik harus berhenti, tapi tidak diindahkan sama Gubernur," ujar Gunarti.
Selain permintaan Presiden agar izin dan aktivitas pabrik semen berhenti selama proses KLHS, pada 5 Oktober 2016 Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016 yang mengabulkan Gugatan Petani Kendeng dan mencabut Izin Lingkungan Pembangunan dan Pertambangan Pabrik PT. Semen Indonesia di Kabupaten Rembang. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memang mencabut izin, tapi setelah itu ia kembali mengeluarkan izin yang baru.
"Ketika ada putusan MA tanggal 5 oktober izin harus dicabut, tanggal 17 Januari Gubernur nyabut (izin lingkungan), tapi keluarkan ijin baru," ungkapnya.
Oleh karena itu, Gunarti menegaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi memiliki arti yang amat besar bagi semua pihak yang menolak pabrik semen. Ia mengakui bahwa Jokowi adalah satu-satunya harapan mereka dalam penyelesaian masalah di Kendeng.
"Memang hanya pada Pak Jokowi saja kami berharap untuk merampungkan dan menuntaskan masalah di Kendeng. Walaupun di sana ada Gubernur tapi mudah mudahan Pak Presiden punya ketegasan," ungkapnya.
Diketahui, setelah pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan, Senin (20/3), peserta aksi memutuskan pulang dulu ke tempat asal masing-masing. Pada Selasa (21/3), peserta aksi tolak pabrik semen tampak meninggalkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
"Mereka (peserta aksi) kan petani, memang harus nengok ngomah, bekerja dulu, tapi bukan berati kami enggak akan terus menyuarakan atau enggak akan aksi. Sebelum pabrik yang di Jawa Tengah itu ditutup, kita akan terus bersuara dan akan terus bergerak," tegas Gunarti.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaRumor Jokowi akan menjadi Ketum Golkar muncul menyusul beredarnya surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal senior Partai Golkar yang dorong Jokowi jadi Ketum Golkar
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8)
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kepada relawan bahwa sebenarnya politik tidak mesti dibuat rumit dan saling bertentangan.
Baca SelengkapnyaRocky mengaku menangkap sinyal seperti ada kegelisahan.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca SelengkapnyaButet mengatakan setiap Ganjar Pranowo berkeliling untuk kampanye selalu ada yang mengikuti
Baca Selengkapnya