Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peserta aksi cor kaki tolak pabrik semen Rembang pulang kampung

Peserta aksi cor kaki tolak pabrik semen Rembang pulang kampung Demo tolak Semen Rembang di Monas warga cor kaki. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Peserta aksi tolak pembangunan pabrik semen di Rembang dan Pati meninggalkan Jakarta dan kembali ke kampung halaman masing masing. Mereka sempat melakukan aksi protes dengan mengecor kakinya.

Pantauan merdeka.com, Selasa (21/3) sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan peserta aksi meninggalkan kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, menuju Rembang dan Pati.

Ketika dimintai konfirmasi seputar alasan kepulangan mereka, peserta enggan berkomentar. Konfirmasi diberikan oleh Mokh Sobirin, dari Desantara, salah satu NGO (Non Government Organization) yang tergabung dalam 'Koalisi untuk Kendeng'.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Sobirin, alasan kepulangan para peserta ke tempat asal disebabkan beberapa pertimbangan. Seperti hasil pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan, juga pertimbangan soal ketahanan stamina para peserta aksi.

"Kita melihat respon dari KSP (Kepala Staf Presiden) kemarin, kita lihat stamina dari peserta aksi. Kita memutuskan untuk mengurangi supaya jumlah dari 50 orang menjadi 9 orang itu akan terus melakukan aksi," ungkap Sobirin.

Tentang hasil pertemuan dengan Kepala Staf Presiden, Teten Masduki kemarin, Sobirin mengatakan, pertemuan tersebut tidak mengasilkan apa-apa.

"Kami merasa pertemuan dengan KSP (Kepala Staf Presiden) kemarin tidak menghasilkan apa-apa," katanya.

Sobirin mengaku, pihaknya dan peserta aksi tidak puas dengan proses yang sedang berjalan. Salah satunya adalah, ketika Presiden Jokowi meminta semua pihak harus menunggu proses KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Stategis), maka permintaan Presiden tersebut ditujukan pada semua pihak, baik pihak yang pro maupun kontra pabrik semen.

"Dari kami (pihak yang menolak pabrik semen) memaknai (permintaan Preiden), bahwa semua pihak yang terkait masalah pabrik semen, baik yang pro maupun yang kontra, terutama adalah pabrik semen, harus menghentikan proses atau tahapan pembangunan sambil menunggu proses KLHS," katanya.

Namun, lebih jauh Sobirin mengatakan, yang menunggu Kajian Lingkungan Hidup Strategis hanya pihak pemrotes sedangkan pabrik semen terus beroperasi.

"Ketika kemarin ketemu Teten Masduki, lalu Pak Teten mengatakan harus menunggu KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis), kami sudah bersabar. Pihak pabrik semennya yang tidak bersabar," kata Sobirin.

Menurut Sobirin, aksi akan dilakukan lagi, tapi mereka menunggu proses KLHS berjalan dulu. Bila hasil KLHS tidak menjawab tuntutan mereka, maka aksi akan kembali dilakukan dan soal seperti apa bentuk aksi itu sendiri, Sobirin tidak memberikan jawaban pasti.

"Entah serupa atau beda, intinya, kami ingin menyampaikan tuntutan kami tentang pencabutan akan terus kami suarakan, seperti yang sudah dilakukan. KLHS sampai April. Intinya, sampai izin (Pendirian pabrik) dicabut aksi-aksi akan terus berlanjut," tegas Sobirin.

Selain itu, dalam aksi Sobirin mengatakan, aspek stamina dan kesehatan para peserta turut menjadi bahan pertimbangan.

"Soal stamina juga (dipertimbangkan). Nanti akan bergulir sembilan orang. Misalkan tiga hari akan diganti lagi atau empat hari baru diganti lagi," katanya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Emak-Emak Ikut Aksi Solidaritas untuk Pulau Rempang
FOTO: Emak-Emak Ikut Aksi Solidaritas untuk Pulau Rempang

Mereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Berbagai Ormas Gelar Aksi Bela Rempang, Spanduk, Poster hingga Mobil Komando Dibawa ke Patung Kuda
FOTO: Massa Berbagai Ormas Gelar Aksi Bela Rempang, Spanduk, Poster hingga Mobil Komando Dibawa ke Patung Kuda

Dalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas-Panasan Demo di Patung Kuda, Massa Buruh Tuntut Penghentian Ancaman PHK Besar-Besaran
FOTO: Panas-Panasan Demo di Patung Kuda, Massa Buruh Tuntut Penghentian Ancaman PHK Besar-Besaran

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.

Baca Selengkapnya
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran
FOTO: Memperingati Hari HAM Sedunia, Warga Kampung Bulak Cisalak di Depok Demo Tolak Penggusuran

Aksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.

Baca Selengkapnya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya

Sehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata
Situasi Terkini Demo di Semarang Memanas: Massa Coba Masuk Gedung DPRD, Polisi Tembak Gas Air Mata

Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.

Baca Selengkapnya
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak
Tiga Hari Tak Digubris Mahyeldi, Ratusan Pendemo di Padang Teriak "Gubernur Jahat"

Ratusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Ada komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
May Day, 3.000 Buruh di Tangerang Bergerak Menuju Jakarta
May Day, 3.000 Buruh di Tangerang Bergerak Menuju Jakarta

Sejauh ini Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang telah berkoordinasi dengan sejumlah serikat pekerja untuk pengawalan tersebut

Baca Selengkapnya