Petinju Hero Tito Wafat: Sempat Koma Usai Tumbang saat Tarung di Holywings Gatsu
Merdeka.com - Petinju Hero Tito akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah mengalami koma sejak Minggu (27/2). Petinju kebanggaan warga Malang itu berpulang Kamis (3/3) pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta,
"Iya benar baru saja, pukul 16.45," tegas Amin Tan Tagore, Manajer Hero Tito dalam pesan singkatnya, Kamis (3/3).
Hero Tito sebelumnya kritis dan dilarikan ke rumah sakit setelah tumbang dalam pertarungan melawan James Mokoginta di Holywings Gatsu Club V Jakarta Minggu (27/2) lalu. Setelah menjalani perawatan, pemilik nama asli Heru Purwanto itu dinyatakan meninggal dunia.
-
Siapa Petinju Legendaris Indonesia? Indonesia memiliki banyak atlet legendaris yang pernah berjasa mengharumkan nama ibu pertiwi di kancah internasional. Tidak melulu dari bulu tangkis dan sepak bola, atlet dari cabang olahraga lain juga tak kalah menorehkan prestasi yang membanggakan.
-
Siapa yang gugur dalam pertempuran? Kabar pasti baru diterimanya dari Kapten Djajoesman, seorang anggota intel tentara di Jawa Timur yang merupakan sahabat baik Oetari. Menurut sang kapten, Soewanda memang telah gugur dalam suatu pertempuran seru yang terjadi di Klakah pada Juni 1949.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang menang dalam pertandingan tinju tersebut? Dalam pertandingan ini, Uus akhirnya berhasil menjadi pemenang.
-
Kapan Michael Tolotos meninggal dunia? Tolotos meninggal dunia pada tahun 1938, saat berusia 82 tahun, tanpa pernah melihat seorang perempuan.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Sementara Zulham Mubarak, mewakili keluarga mengungkap jenazah almarhum sekarang tengah dalam proses pemulangan ke rumah duka di Malang. Rencana almarhum akan di semayamkan di rumah duka di Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
"Sekarang sedang dalam proses administrasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta. Diperkirakan besok pagi tiba di Malang," tegas Zulham.
Zulham yang juga mantan manajer Hero Tito mengungkapkan bahwa almarhum dikenal sebagai pribadi pekerja keras. Perjalanan hidup yang dilaluinya sebagai bagian perjuangan kerasnya hingga menempatkan posisinya sebagai atlet nasional.
"Namanya sudah banyak mengharumkan Malang Raya. Sering membawa prestasi dan nama besar," tegasnya.
Walaupun di sisi lain, kehidupan ekonomi keluarganya sebenarnya membutuhkan perhatian. Almarhum sebelumnya sempat menjadi satpam, tukang parkir dan profesional trainer. Karena memang menjadi atlet belum menjanjikan sebagai tumpuan hidup, kendati penuh risiko.
Hero Tito yang lahir di Malang, 27 September 1986 berpulang di usia 36 Tahun. Almarhum mulai naik ring tinju pada 2004 dengan julukan The Lion Tito. Ia pemegang rekor bertanding 45 laga, 27 menang (11 KO) dan 16 kalah, 2 seri.
Tito pernah juara nasional tahun 2013 kelas bulu 57,1 Kg (KTI), juara nasional 2012 kelas bulu 57,1 kg (KTPI), juara nasional 2017 kelas ringan junior 58,9 kg (KTI), juara nasional 2016 kelas ringan junior 58,9 kg (ATI).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atlet tinju berusia 15 tahun ini sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah melakukan penyelidikan atas tewasnya petinju muda tersebut.
Baca SelengkapnyaPetinju muda asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Riyanto, meninggal dunia usai bertanding di ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII/2023.
Baca Selengkapnya"Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang dihentikan."
Baca SelengkapnyaKONI diminta menunjuk para pihak yang berkompetensi untuk menjelaskan regulasi dan SOP pertandingan tinju.
Baca SelengkapnyaPihak RSUD Wangaya Denpasar memberikan penjelasan soal tewasnya binaragawan Justyn Vicky atau Herman Fauzi (34) setelah tertimpa barbel seberat 210 kilogram.
Baca SelengkapnyaDua anggota komunitas Vespa ekstrem dari daerah berbeda duel di Jambi. Seorang di antaranya tewas.
Baca SelengkapnyaBinaragawan tewas usai alat berat menimpa lehernya karena tangan yang menopang tak kuat menahan beban
Baca SelengkapnyaTerkait dengan kejadian tersebut, Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengikuti latihan pada saat kejadian.
Baca SelengkapnyaOrang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca SelengkapnyaHarsono Taha meninggal dunia di Aceh Timur saat sedang mendampingi delegasinya bertanding di PON.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Merauke menceritakan pengalamannya saat hidup tanpa tempurung kepala selama 7 bulan.
Baca Selengkapnya