Pimpinan pondok ditangkap, pengikut Dimas Kanjeng di Bali bubar
Merdeka.com - Pengikut Dimas Kanjeng Sunan Taat Pribadi ternyata tersebar di sejumlah daerah, salah satunya Bali. Para pengikut Dimas Kanjeng bermarkas di sebuah pondok dengan bangunan stile Bali yang dibangun di wilayah Tabanan.
Setelah tahu pimpinan Dimas Kanjeng ditangkap, lebih dari seratus pengikutnya langsung bubarkan.
"Di sini aktivitas merek biasa saja. Tidak mengganggu ketenangan warga, saling menghormati. Pokoknya ya wajar wajar aja, tidak ada yang aneh. Justru warga sekitar sini kaget kalau ternyata pondok itu kasus," tutur warga di sekitar lokasi pondok di wilayah Pupuan Tabanan di Bali, Selasa (4/10).
-
Siapa yang mendirikan pondok pesantren di Kediri? Kiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
-
Dimana sekte ini berada? Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
-
Mengapa anak-anak disekap di sekte ini? Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Bagaimana cara pelaksanaan tradisi kepungan di Masjid Saka Tunggal? Dilansir dari Liputan6.com, memasuki 10 hari terakhir Bulan Ramadan, atau malam likuran mulai dari selikur (malam 21), relikur (malam 23), selawe (malam 25), dan seterusnya ada tradisi lain yaitu kepungan.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
Menurut warga, pondok yang diberinama 'Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi,' itu dibangun tahun lalu 2015. Pengikutnya banyak datang dari wilayah desa dan kabupaten lain di Bali.
"Kalau datang dengan pakain adat Bali, kami tidak lihat itu. Justru warga kami sering bertanya orang dan agama apa yang sering gelar ritual di padepokan itu," lanjut orang tadi.
Padepokan Dimas Kanjeng di Bali
Namun warga melihat setiap hari ada saja yang keluar dan masuk padepokan itu. "Setiap hari ada saja orang yang datang, tapi tidak banyak," imbuhnya.
Sebelum dan sesudah terjadi kasus, warga setempat mengaku tidaklah sulit mencari padepokan yang dibangun dekat lahan perkebunan milik warga. Dari Kota Denpasar setidaknya perlu waktu sekitar 1 jam 45 menit untuk tiba di sebuah bangunan dari bata merah itu.
Padepokam ini berada di puncak jalur tujuan Tabanan-Singaraja di perbatasan antara Desa Belimbing dan Desa Sanda, Kecamatan Pupuan Tabanan.
Begitu kabar tentang pimpinan pondok tertangkap. Pengikut di Tabanan langsung menghilang. Diduga pengikut dimas Kanjeng yang tinggal menetap di pondok itu pergi ke Jawa mencari tahu soal kebenaran ditangkapnya pimpinannya,Kanjeng Sunan.
Secara terpisah, Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto meyakinkan kalau padepokan itu kini sudah ditutup sejak mencuatnya kasus pembunuhan dan penipuan yang dilakukan pimpinan padepokan.
"Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Pupuan telah kami tutup pascaterjadi penangkapan tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Purbolinggo, Jawa Timur," jelas Marsdianto.
Dijelaskannya, kegiatan yang ada di padepokan tersebut selama ini hanya berupa sarasehan. Catatan yang diterimanya jumlah pengikut yang tinggal menetap ada 14 orang.
"Jumlah pengikutnya belasan, itu yang di sini (Tabanan)," Imbuh Marsdianto.
Sejauh ini, kata dia, belum ada pihak yang melapor secara resmi menjadi korban dari Dimas Kanjeng terkait kasus penggandaan uang. Pihaknya membuka ruang bagi masyarakat yang merasa dirugikan atau tertipu oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi, baik melapor di Polres maupun Polsek terdekat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAkses jalan menuju pesantren cukup sempit dan menanjak. Lokasinya juga berada di antara rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin mengatakan apel kesetiaan itu tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB meski waktunya bersamaan.
Baca SelengkapnyaLokasi yang dipakai oleh masyarakat untuk tidur tersebut bukanlah area suci untuk tempat salat, melainkan aula tempat pertemuan dan pelaksanaan kegiatan oleh pe
Baca SelengkapnyaSaat massa datang , Kapel tersebut sedang tidak menggelar ibadah.
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan ada sekelompok aktivis yang sedang melaksanakan diskusi di dalam ruangan hotel di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
Baca SelengkapnyaLokasi ini konon jadi tempat pertapaan Raja Prabu Siliwangi.
Baca Selengkapnya