Polisi belum berniat cari orang yang potong & sebarkan video Kapolri
Merdeka.com - Video Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal Ormas Islam tengah viral. Mabes Polri menyebut video tahun 2007 itu telah dipotong-potong dari 26 menit menjadi dua menit dan isinya tak sesuai konteks. Dalam video yang disebar, Polri seolah hanya mendukung NU dan Muhammadiyah, tidak ormas lain.
Namun Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan pihaknya sampai saat ini belum mempunyai niatan untuk mencari si penggugah dan pemotong video pidatonya tersebut.
"Kita tidak berpikir sampai sana dulu," kata Iqbal di Rumah Dinas Kapolri, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Kenapa video itu keliru? Video yang diklaim makam Nabi Muhammad adalah keliru.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
Polri lebih memilih bersilaturahmi ke beberapa ormas Islam untuk menjelaskan jika video Kapolri ini sebenarnya tak seperti yang disebar oleh sekelompok orang. Iqbal mencontohkan pengurus Syarikat Islam yang dipimpin oleh Hamdan Zoelva sudah melakukan itu.
"Langkah pertama untuk bersilaturahmi, tabayun dengan ormas Islam. Agar niatnya baik contohnya dari Serikat Islam menyampaikan hal-hal yang benar," ujarnya.
Mantan Kapolrestabes Surabaya ini pun menegaskan bahwa Korps Bhayangkara sampai saat ini benar-benar belum berniat untuk mencari penggugah video tersebut.
"Kita belum sampai kesitu," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI turun tangan usut kasus kematian Vina Cirebon? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Garut viral dukungan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaDalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri
Baca SelengkapnyaPadahal, terlihat dalam video Andika telah menyodorkan tangannya tanda ingin berjabat tangan.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaPolda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan petugas menjadi korban kekejian KKB Papua.
Baca SelengkapnyaBenarkah Prabowo menolak Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaCek fakta merdeka.com menelusuri terkait klaim Jokowi terbitkan Perpres dan Perppu bubarkan Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaPihak kampus menyebut acara itu merupakan bagian kecil dari rangkaian acara pagelaran seni.
Baca SelengkapnyaBawaslu memerlukan waktu lima hari guna melakukan penelusuran atas temuan tersebut.
Baca Selengkapnya