Polisi Besok Umumkan Status Ipda OS, Penembak Warga hingga Tewas di Exit Tol Bintaro
Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya hari ini menggelar perkara penembakan warga dilakukan anggota Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ipda OS pada Senin, 6 Desember 2021. Penembakan itu dilakukan Ipda OS di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, status Ipda OS hingga saat ini masih sebagai saksi. "Besok akan diumumkan status Ipda OS," ujar Zulfan di Mapolda Metro Jaya, Senin (6/12).
Zulfan mengatakan, penyidik terlebih dahulu memeriksa OS serta saksi berinisial O, sebelum melakukan gelar perkara. Pria berinisial O adalah warga yang melapor ke Ipda OS, dibuntuti pengendara mobil usai dari hotel di kawasan Sentul Bogor.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pelaporan O itu berujung penembakan terhadap penumpang mobil. Sejumlah saksi lain mengetahui peristiwa ini telah diperiksa. Namun Zulfan tidak merinci jumlah dan identitas para saksi itu.
"Kami sampaikan hari ini sudah gelar perkara. Artinya semua orang sudah diperiksa. Hari ini gelar perkara untuk penentuan status," kata dia.
Kronologi Penembakan di Exit Tol Bintaro
Polda Metro Jaya sebelumnya menangkap Ipda OS, pelaku penembakan dua orang di depan Exit Tol Bintaro pada Jumat (26/11). Satu orang tewas dan satu lainnya luka dalam peristiwa tersebut.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, saat itu ada laporan kepada Ipda OS. Pelapor mengaku dikuntit sebuah mobil.
"Peristiwa dilatarbelakangi laporan warga masyarakat yang merasa dirinya terancam karena orang tersebut, si pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul. Kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil," kata Tubagus dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (30/11).
Tubagus melanjutkan, karena merasa terancam orang tersebut melapor ke anggota Polri yang berdinas. Kemudian, pelapor arahkan ke arah TKP bersama anggota Polri.
"Dan setelah terjadi, berdasarkan keterangan sementara terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan, mengakui polisi," jelas Tubagus.
Ipda OS mengaku terpaksa menembak karena ingin ditabrak oleh penguntit dari pelapor. “Dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban,” jelas Tubagus.
Dia menegaskan, saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang peristiwa tersebut. Terlebih, pelaku penembakan merupakan anggota Polri. Apakah dilakukan sesuai SOP atau tidak.
Penyelidikan ini juga melibatkan bidang Propam Polda Metro Jaya. "Mohon sabar karena ini masih didalami,” katanya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan menaikkan status penyidikan itu setelah polisi menemukan unsur pidana dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaBripda IM Dipecat dari Polri Buntut Kasus Penembakan Anggota Densus 88 Bripda IDF
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Baca Selengkapnya