Polisi Cek Kebenaran Status Wartawan Korban Penembakan di Tol Bintaro
Merdeka.com - Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan lembaga pers guna membantu pengusutan kasus penembakan di Exit Tol Bintaro. Namun, dibutuhkan data pendukung dalam memperkuat status daripada keempat orang yang mengikuti O.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kepada penyidik, dua orang yang selamat dari peristiwa penembakan mengaku sebagai wartawan dan sedang menjalani liputan investigasi.
"Jadi mereka keterangan yang diberikan kepada penyidik adalah sebagai wartawan. Saya tidak sebutkan medianya. Tapi mereka menyebut diri mereka sebagai wartawan ya tentunya nanti kita akan berkoordinasi dengan PWI terkait dengan kebasahan keanggotaan mereka," katanya dalam keterangannya, Selasa (7/12).
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Dimana penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
Dia mengungkapkan, pihaknya juga mendapatkan laporan terkait penguntitan kendaraan oleh para korban. Laporan tersebut dibuat oleh O.
"Adanya laporan polisi yang dilayangkan ataupun dilaporkan oleh 2 orang yang tidak terkena tembakan. Nah ada 1 lagi juga laporan polisi yang dilayangkan juga oleh saudara O yaitu adanya pengancaman yang dilakukan oleh kendaraan ayla tersebut yang berpenumpang 4 orang," ujarnya.
Zulpan menerangkan, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti terkait laporan yang dilayangkan oleh O. Dalam hal ini, O merasa dirugikan atas tindakan keempat orang tersebut.
"Nanti kita lakukan pendalaman," tutupnya.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa dua orang penumpang Daihatsu Ayla diperiksa sebagai saksi atas kasus penembakan di Exit Tol Bintaro.
Kedua orang itu, IM dan PCM alias C merupakan penumpang selamat. Berdasarkan hasil pemeriksaan, IM dan C bersama rekannya mengaku sedang melakukan investigasi.
Zuplan menerangkan, kejadian ini berawal dari penguntitan empat orang yang di dalam mobil Daihatsu Ayla. Mereka mengikuti mobil yang ditumpangi oleh O dengan nomor polisi RFJ. Kala itu, terlihat menurunkan seorang wanita di sebuah hotel, Sentul Bogor Jawa Barat.
"Mereka beralasan melakukan investigasi karena melihat kendaraan yang digunakan O dengan pelat RFJ. Jadi ini adalah mobil yang biasa di gunakan pejabat Pemda karena itu pelat untuk Pemda Provinsi DKI Jakarta," ujar dia
Zulpan menerangkan, keempat orang yang mengaku sebagai wartawan terus mengawasi pergerakan O. Zulpan menyebut, O merasa terancam lalu menghubungi Ipda OS, rekannya yang merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya.
Zulpan mengatakan, Ipda OS mengarahkan ke Kantor PJR Induk 4, Pesanggarahan, Jakarta Selatan. Terjadilah peristiwa penembakan tepat di exit tol Bintaro.
Zulpan menyebut, dua orang terkena tembakan yakni PP dan MH. Dalam kasus ini, PP meninggal dunia usai dirawat di RS Polri. Sedangkan MH masih mendapatkan pengobatan medis.
"Di sini harus paham bahwa penumpang itu ada empat orang, dua tertembak dan dua lainnya tidak. Dua yang tidak kena tembak di sana inisialnya IM dan PCM alias C," ujar dia.
Terkait hal ini, Zulpan menyampaikan, penyidik telah memiliki dua alat bukti untuk menaikan status Ipda OS dari terperiksa menjadi tersangka.
Adapun, penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar pekara yang dilakukan pada hari ini Selasa, (7/12/2021).
"Hari ini sudah diputuskan hasil gelar perkara. Maka penyidik menetapkan ataupun menaikan status Ipda OS dalam penyidikan kasus sebagai tersangka," ujar dia
Zulpan menerangkan, Ipda OS dipersangkakan pelanggaran melanggar Pasal 351 dan atau Pasal 359 KUHP.
"Ancaman hukuman 7 tahun," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini petugas memburu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam mengungkap ada dua eksekutor yang ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDewan pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap enam pelaku pengeroyokan terhadap seorang wartawan berinisial MS.
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaHasil investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, sebelumnya menemukan dugaan keterlibatan anggota TNI terkait kebakaran rumah tersebut.
Baca Selengkapnya